Jenazah Eril Ditemukan, Ini Rangkuman Berbagai Usaha Pencarian oleh Tim SAR Swiss
Peristiwa | 10 Juni 2022, 04:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Jenazah Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, akhirnya ditemukan.
Kabar itu disampaikan oleh Duta Besar untuk Swiss Muliaman Dharmansyah Hadad didampingi adik Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzzaman, dalam konferensi pers yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bern secara virtual, Kamis (9/6/2022) malam waktu Indonesia.
Eril hilang saat berenang di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss, sejak Kamis (26/5) lalu.
Sebelum jenazah Eril ditemukan, berbagai upaya telah dilakukan tim SAR Kepolisian Bern.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss, Muliaman Hadad menyampaikan bahwa Kepolisian Bern langsung membentuk tim SAR setelah menerima laporan dari pengunjung area Sungai Aare tentang hanyutnya Eril.
"Pihak kepolisian menyampaikan bahwa mereka telah membentuk tim SAR yang langsung menyisir seluruh area potensial di sepanjang Sungai Aare," jelas Muliaman dalam keterangan pers virtual dari kantor KBRI di Bern, Sabtu (28/5).
Ia menambahkan, tim SAR yang berjumlah sekitar 20 orang itu terdiri dari unsur polisi sungai, polisi medis, dan pemadam kebakaran.
"Kami dari KBRI Bern langsung melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk melacak kemungkinan keberadaan saudara Eril, yakni pihak kepolisian, UGD di berbagai rumah sakit, serta hotel tempat menginap di tengah kota Bern," katanya.
Di saat yang bersamaan, polisi atau tim SAR telah melakukan tindakan pencarian darurat sepanjang rute renang dan area sekitar hilangnya Eril sekitar pukul 10.00 waktu Swiss.
Hari Pertama, Drone Pemindai Panas Tubuh dan Perahu Dikerahkan
"Pada masa darurat, yaitu 15 menit sejak laporan diterima, tim SAR melakukan pemindaian menggunakan drone dengan sensor yang mendeteksi panas tubuh," jelasnya.
Saat itu, kata Muliaman, suhu Sungai Aare diperkirakan sekitar 16 derajat Celcius dengan arus yang cukup kuat.
"Setelah 15 menit, metode pencarian dilanjutkan menggunakan perahu (boat) dan kendaraan untuk menyisir area darat tepian sungai," ungkapnya.
Pencarian pada hari pertama hilangnya Eril itu tidak membuahkan hasil.
"Pada hari yang sama saya juga sudah berbicara langsung dengan kepala protokol kementerian luar negeri Swiss untuk mendorong pengerahan upaya pencarian yang optimal," jelas Muliaman.
Baca Juga: Pencarian Anak RIdwan Kamil di Sungai Aare Gunakan Drone Sensor Panas Tubuh dan Tim Penyelam
Hari ke-2 dan ke-3, Tim SAR Kerahkan Penyelam
Pada hari Jumat (27/5) dan Sabtu (28/5) tim SAR melanjutkan pencarian Eril menggunakan perahu, drone, serta mengerahkan penyelam.
Muliaman menjelaskan bahwa proses penyelaman disesuaikan dengan situasi air di Sungai Aare.
Sebab, air sungai tersebut berasal dari lelehan salju, sehingga suhu air relatif dingin dan terkadang air sungai menjadi keruh karena kristal-kristal putih dari salju.
"Tapi pada dasarnya pihak otoritas memberikan ataupun menyiapkan berbagai macam metode yang tersedia disesuaikan dengan situasi setempat, dengan waktu yang tepat tentu saja, di dalam setiap proses pencariannya," katanya.
Hari ke-4 dan ke-5: Patroli Darat, Perahu, Drone, dan Libatkan Unsur Masyarakat
"Keputusan menggunakan penyelam sangat situasional karena kondisi alam yang tidak menentu," tulis rilis resmi KBRI Bern pada Selasa (31/5).
Kondisi cuaca di Bern dalam saat itu hujan dan badai di area pegunungan, sehingga memengaruhi kondisi air di Sungai Aare.
Menurut rilis resmi KBRI Bern, pencarian hari kelima fokus di area di antara dua pintu air, serta patroli intensif di wilayah setelah pintu air ke-2.
Tim SAR pun kembali melakukan pencarian dengan patroli darat, perahu, dan drone.
Polisi juga melibatkan unsur masyarakat dalam upaya pencarian Eril.
"Polisi Maritim Bern juga memastikan bahwa berbagai komunitas di sepanjang bantaran sungai Aare telah terinformasikan dengan baik, untuk memperluas keterlibatan unsur masyarakat dalam upaya pencarian, seperti Klub Pendayung, Klub Pemancing, dan komunitas berkebun," tulis KBRI Bern (31/5/2022).
Anak sulung Ridwan Kamil itu masih juga belum ditemukan setelah hampir seminggu pencarian
Seminggu Eril Menghilang, Tim SAR Konsisten Kerahkan Patroli Darat, Patroli Perahu, dan Drone
Pencarian hari keenam dan ketujuh, tim SAR masih konsisten mengerahkan patroli darat, patroli perahu, dan penerbangan drone di sepanjang Sungai Aare.
"Fokus pencarian hari ini adalah di area Marzili hingga pintu air Engehalde. Selain itu, patroli juga tetap dilakukan mulai area Schwellenmaetelli hingga Wohlensee," tulis KBRI Bern, Rabu (1/6/2022).
Pada Kamis (2/6) penyelam tidak dapat dikerahkan dalam pencarian Eril karena pertimbangan derasnya arus Sungai Aare hari ini.
"Fokus pencarian hari ini adalah di area Marzili hingga pintu air Engehalde, serta patroli di area antara Schwellenmaetelli hingga Wohlensee," tulis KBRI Bern, Kamis (2/6).
Eril masih tak kunjung ditemukan, hingga ayah dan keluarganya memutuskan untuk pulang ke Indonesia.
Baca Juga: Ridwan Kamil Pulang ke Indonesia, Pencarian Eril Dilanjutkan sang Paman
Hari ke-8, Tim SAR Mulai Pencarian Jenazah, Kerahkan Anjing Pelacak
Kakak Ridwan Kamil, Erwin Muniruzaman juga menyampaikan bahwa otoritas Swiss sudah secara khusus melakukan pencarian jenazah Eril di Sungai Aare.
"Otoritas setempat sudah menggunakan pencarian yang memang spesifik untuk mencari jenazah," kata Erwin di Gedung Pakuan, Bandung, Jumat (3/6).
Adik Ridwan Kamil yang memantau pencarian Eril di Swiss, Elpi Nazmuzzaman, menjelaskan bahwa otoritas Swiss menerjunkan anjing pelacak yang terlatih, sehingga dapat mencium aroma dari permukaan air.
"Kepolisian (Swiss -red) saat ini sudah bersiap menerjunkan anjing pelacak yang memiliki kemampuan khusus untuk menjejak aroma di permukaan (air -red), di mana ini hanya ada keahlian khusus," kata Elpi secara virtual dari Bern (3/6).
Baca Juga: Eril Dinyatakan sebagai Missing Person, Tim SAR Mulai Gunakan Anjing Pelacak untuk Cari Jenazah
Hari ke-9 hingga ke-12: Swiss Masuk Musim Panas, Otoritas Optimistis Temukan Eril
"Saat ini Swiss telah memasuki musim panas. Pihak Kepolisian Bern optimis bahwa naiknya temperatur pada musim panas akan berimplikasi pada penambahan debit air dan intensitas aktivitas pengunjung di sepanjang sungai Aare," tulis KBRI Bern, Sabtu (4/6).
Baca Juga: Swiss Masuk Musim Panas, Kepolisian Bern Optimistis Kenaikan Suhu Berdampak Positif Pencarian Eril
Tim SAR berharap, peningkatan aktivitas di Sungai Aare tersebut akan berkontribusi positif dalam proses pencarian Eril.
Pada Senin (6/6) Muliaman mengatakan bahwa Pemerintah Kota Bern akan terus mencari Eril tanpa batas waktu.
"Artinya, pencarian akan dilakukan sampai Eril ditemukan," tegasnya melalui konferensi pers virtual, Senin (6/6).
Baca Juga: Pencarian Eril Dilakukan Tanpa Batas Waktu, KBRI Bern: Sampai Ditemukan
"Kepolisian Bern menilai bahwa peningkatan pengunjung akan memberikan dampak positif bagi upaya pencaria," tulis KBRI Bern, Selasa (7/6).
Saat itu, KBRI Bern juga menjelaskan bahwa pencarian telah mencakup sekitar 30 kilometer area Sungai Aare.
Hari ke-13: Eril Ditemukan di Bendungan Engehalde
Pada hari ke-13, hampir dua pekan, jasad Eril akhirnya ditemukan. Pihak kepolisian mengonfirmasi, Eril ditemukan di Bendungan Engehalde, sekitar 3,2 kilometer jauhnya dari titik terakhir terlihat.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Swiss dan Liechtenstein Muliaman
Dharmansyah Hadad, dalam konferensi pers virtual, menyampaikan kepastian penemuan jasad Eril.
Informasi awal yang diberikan Kepolisian Cantonal, jasad WNI ditemukan sekitar pukul 06.50
waktu Swiss atau 11.50 WIB, Rabu (8/6/2022).
Selanjutnya tim forensik kepolisian Cantonal Bern melakukan identifikasi dan penelusuran DNA
untuk memastikan jasad yang ditemukan tersebut adalah Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, putra
sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Kamis (9/6/2022), siang waktu Swiss pihak kepolisian menyampaikan konfirmasi hasil tes DNA jasad yang ditemukan kemarin adalah Emmeril Kahn Mumtadz," ujar Muliaman saat konferensi pers yang digelar KBRI Bern secara virtual, Kamis (9/6/2022).
Adapun dalam keterangan pers Kepolisian Cantonal menyatakan jasad WNI ditemukan di permukaan air di Bendungan Engehalde di Bern, Swiss.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV