> >

Kasus Istri Bunuh Selingkuhan Suami di Bekasi, Ini Kata Psikolog Forensik

Kriminal | 18 Mei 2022, 16:11 WIB
Ilustrasi pembunuhan. (Sumber: Pixabay)

Bahkan, lanjut Arif, perilaku agresi berbentuk pembunuhan ini secara tidak sadar diyakini sebagai jalan keluar.

Menurutnya, keberanian pelaku lahir atas akumulasi kekecewaan atau frustrasi yang mengancam eksistensi ego hingga muncul keinginan untuk menghilangkan sumber ancaman dengan cara membunuh.

Bahkan, lanjut Arif, tindakan membunuh secara tidak sadar dianggap sebagai jalan keluar dan ekspresi diri oleh pelaku untuk menunjukkan kepemilikan. Salah satunya, cinta.

Artinya, ketika cinta terusik dan dianggap mengancam ego, maka bisa berpotensi melahirkan perilaku agresi yang tidak terkendali.

"Secara tidak sadar perilaku agresi (membunuh) diyakini sebagai jalan keluar sekaligus ekspresi untuk menunjukkan kepemilikan dengan menghilangkan sumber-sumber ancaman yang dianggap mengganggu kepemilikan yang tentu diperoleh dengan proses dan risiko," jelasnya.

Kendati demikian, Arif mendorong agar aparat kepolisian yang menangani kasus ini perlu melakukan pemeriksaan psikologis terhadap pelaku. Pemeriksaan itu, katanya, penting untuk mengetahui dorongan instrinsik dari perilaku agresi berbentuk pembunuhan.

"Namun untuk lebih detail, perlu diadakan asesmen atau pemeriksaan secara khusus, karena perilaku bersifat khas dalam setiap orang," tukasnya.

Baca Juga: Bermotif Cinta Segitiga, Inilah 6 Fakta Pembunuhan Sadis Dini Nurdiani

 

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU