> >

Hepatitis Akut Sudah Masuk Indonesia, Ketahui Pencegahan dan Gejala yang Mirip Sakit Kuning

Kesehatan | 2 Mei 2022, 11:17 WIB
Ilustrasi. Tim dokter dari Pusat Kesehatan Masyarakat Tapos memeriksa kesehatan siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Depok, Jumat (9/12). (Sumber: Kompas.id/Andy Riza)

Tercatat setidaknya 170 kasus ditemukan di 12 negara, yakni Inggris, Amerika Serikat, Israel, Denmark, Irlandia, Belanda, Spanyol, Italia, Norwegia, Perancis, Romania, dan Belgia.

Kasus penyakit ini ditemukan pada anak-anak berusia 11 bulan sampai 5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah. Penyebab penyakit tersebut sampai kini belum diketahui.

Pemeriksaan laboratorium yang sudah dilakukan di luar negeri menunjukkan tidak ada keterkaitan antara hepatitis akut ini dengan virus penyebab hepatitis tipe A, B, C, D, maupun E.

Sementara ini, kasus yang ditemukan terjadi pada anak usia 1 bulan sampai 16 tahun. Sebanyak 17 anak di antaranya memerlukan transplantasi hati.

Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan surat edaran terkait dengan peningkatan kewaspadaan akan penyakit tersebut  melalui Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) yang diterbitkan pada 27 April 2022.

“Kemenkes meminta dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, kantor kesehatan pelabuhan, laboratorium kesehatan masyarakat dan rumah sakit untuk memantau dan melaporkan kasus sindrom penyakit kuning akut di Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR),” kata Nadia.

Gejala dari sindrom penyakit kuning tersebut ditandai dengan kulit dan sklera (selaput putih pada bola mata bertekstur keras) yang berubah menjadi berwarna kuning dan urin berwarna gelap. Gejala ini biasanya timbul secara mendadak.

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU