Buka Sidang IPU, Jokowi: Saya Pesimis Perubahan Iklim Tak Bisa Dicegah jika Hanya Dibicarakan Saja
Peristiwa | 20 Maret 2022, 22:01 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku pesimistis perubahan iklim dunia tidak dapat dicegah jika hanya dibicarakan saja, tanpa adanya aksi nyata.
Pernyataan ini disampaikannya saat membuka Sidang ke-144 Inter Parliamentary Union (IPU) di Bali International Convention Center (BICC), Badung, Bali, Minggu (20/3/2022).
Awalnya, Kepala Negara ini menyinggung terkait beragam tantangan global yang dihadapi dalam beberapa waktu terakhir, salah satunya perubahan iklim.
Dia menyebut perubahan iklim merupakan tantangan yang mengerikan jika berbagai pihak tak berani memobilisasi kebijakan-kebijakan di parlemen maupun di pemerintahan.
Lebih lanjut dia mengatakan masalah perubahan iklim ini sering dibicarakan dalam pertemuan global, namun belum ada aksi nyata yang terlihat di lapangan.
"Jangan melupakan bahwa kita menghadapi suatu hal yang mengerikan kalau kita tidak memobilisasi kebijakan-kebijakan baik itu di parlemen maupun di pemerintah, yaitu adalah perubahan iklim," kata Jokowi seperti disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
"Hal yang sering kita lakukan, dibicarakan, diputuskan di dalam pertemuan-pertemuan global, tetapi aksi lapangannya belum kelihatan," tegasnya.
Baca Juga: Usai Nonton MotoGP Mandalika 2022, Jokowi Hadiri Sidang ke-144 IPU di Bali
Dia kemudian mengungkapkan dalam mengatasi perubahan iklim sejatinya bisa dilaksanakan dengan melakukan transisi energi.
"Saya berikan contoh saja, transisi energi dari energi fosil menjadi energi baru dan terbarukan. Dari energi batu bara, masuk ke renewable energy," ujarnya.
Kendati demikian, kebijakan transisi tersebut, kata Jokowi, terlihat mudah namun sulit dipraktikkan di lapangan, utamanya untuk negara-negara berkembang.
Sebab itu, menurutnya yang perlu dibicarakan dalam masalah ini adalah pendanaan iklim. Kemudian investasi untuk penyediaan energi baru dan terbarukan serta transfer teknologi dapat segera terealisasikan dalam bentuk konkret.
Tanpa ketiga hal tersebut, Jokowi mengaku pesimistis perubahan iklim dapat dicegah.
"Kalau itu hanya kita bicarakan sajatahun ke tahun dan tidak ada mobilisasi dan tidak ada keputusan, saya pesimis bahwa yang namanya perubahan iklim ini betul-betul tidak bisa kita cegah sama sekali," kata Jokowi menegaskan.
"Saya sangat menghargai apabila seluruh parlemen yang ada di negara-negara anggota IPU bisa memobilisasi bersama-sama dengan pemerintah sehingga muncul sebuah keputusan, sebuah aksi yang betul-betul nyata dan konkret sehingga bisa dilaksanakan di lapangan," ungkapnya.
Baca Juga: Akui MotoGP Mandalika Belum Sempurna, Jokowi Siap Evaluasi: Ini Event Jangka Panjang
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV