KSAD Jenderal Dudung Abdurahman: Jangan Undang Pencermah Radikal, Cari yang Nasionalismenya Tinggi
Berita utama | 14 Maret 2022, 16:29 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurahman meminta kepada seluruh jajaran TNI Angkatan Darat untuk mengundang penceramah yang memiliki nasionalisme tinggi.
Pernyataan itu disampaikan Jenderal Dudung Abdurahman dalam wawancaranya dengan Jurnalis KOMPAS TV Adi Praseno, Senin (14/3/2022).
“Ini tentang memanggil penceramah yang radikal, ini juga sudah saya sampaikan ke semua jajaran, cari penceramah yang nasionalismenya tinggi, banyak penceramah,” tegas Dudung Abdurahman.
Dudung juga mengatakan kepada jajarannya untuk menghindari mendengarkan ceramah dari penceramah yang pemahamannya jauh di luar ayat suci Al Quran maupun di luar ketentuan.
Baca Juga: BNPT Ungkap 5 Indikator Seorang Penceramah Radikal dan Strategi Kelompok Radikalisme
“Kalau yang penceramahnya sudah miring-miring, yang ceramahnya sudah mengarah kepada pemberian pemahaman yang diluar ayat-ayat suci Alquran, di luar aturan dan ketentuan, sudah, jangan diundang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dudung justru meminta jajaran Anggota TNI Angkatan Darat untuk mewaspadai penceramah-penceramah yang radikal.
“Justru harus diwaspadai, saya tekankan pada seluruh jajaran Kodam Jaya waktu saya di Monas, kelompok kelompok internal ini harus tahu dimana tempatnya,” kata Dudung
“Sampai titik koordinat nya di mana kalian harus tahu, jadi hal-hal yang kita temukan jadi hal yang mudah untuk mendeteksinya,” tambah Dudung.
Dalam pernyataannya, Dudung juga menegasakan kepada jajaran Anggota TNI Angkatan Darat untuk tidak bersikap ragu menghadapi kelompok-kelompok radikal.
Dudung menegaskan, kelompok radikal di tanah air kecil, oleh karenanya TNI AD harus berani.
Baca Juga: BNPT Ungkap Kriteria Penceramah Radikal, Hidayat Nur Wahid: Amat Tendensius dan Tak Adil
“Jadi tidak usah ragu ragu dengan kelompok kelompok mereka, kelompok mereka ini kecil, kodam jaya harus tampil, harus berani,” ucap Dudung.
Termasuk, lanjut Dudung, jika ada kelompok-kelompok radikal yang memasang baliho-baliho di tempat umum.
“Jadi jika ada situasi yang menonjol jangan sampai baliho-baliho masih bergelimpangan. Pokoknya muncul bantai, nggak usah mikir,” tegas Dudung.
“Ada orang orang yang mencoba mengganggu keamanan dan persatuan bangsa, jangan ragu ragu. Kalian sudah dicontohkan waktu saya Pangdam. Harus berani,” tambahnya.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV