Bantah Bahas Penundaan Pemilu dengan Cak Imin, KPU: Audiensi Perkenalan dengan Semua Pimpinan DPR
Berita utama | 14 Maret 2022, 16:27 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi Pemilihan Umum (KPU) membantah pertemuan yang dilakukan pihaknya dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, membahas usulan penundaan Pemilu 2024.
Bantahan tersebut disampaikan Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos merespons pertanyaaan KOMPAS TV, Senin (14/3/2022).
“Tidak ada (pembahasan usulan penundaan Pemilu 2024 -red), hanya pertemuan awal perkenalan,” kata Betty.
Betty pun menyampaikan, pertemuan pada Kamis (10/3/2022) yang dilakukan tujuh anggota terpilih KPU dan lima anggota terpilih Bawaslu, bukan hanya dengan Muhaimin Iskandar.
Baca Juga: Pengamat: Pertemuan Cak Imin dengan KPU-Bawaslu Memalukan, Beri Efek Negatif Penyelenggara Pemilu
“Audiensi dilakukan dengan semua pimpinan DPR,” ungkap Betty.
Betty mengatakan, pimpinan DPR yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah Ketua DPR Puan Maharani, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, dan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar.
“Sedangkan pimpinan DPR lainnya tidak dapat ikut menemui, yaitu Pak Lodewijk (Freidrich Paulus) sedang tugas di luar kantor, dan Pak Rahmat Gobel sedang bertugas di dapil,” jelasnya.
Menurutnya, pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka memenuhi undangan pimpinan DPR.
Betty lebih lanjut mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut para anggota KPU dan Bawaslu periode 2022-2027 diminta bekerja berdasarkan Konstitusi dan Undang-Undang Pemilu.
“Dalam audiensi juga dipesankan agar KPU dan Bawaslu bekerja secara profesional, mandiri, akuntabel dan transparan,” ucap Betty.
Baca Juga: Hasto Kritik Luhut: Seharusnya Gunakan Big Data untuk Masalah Kerakyatan, bukan Penundaan Pemilu
Selain itu, lanjut Betty, dalam audiensi tersebut, tujuh anggota terpilih KPU dan lima anggota terpilih Bawaslu menegaskan bahwa KPU dan Bawaslu adalah lembaga penyelenggara pemilu yang karakternya adalah layanan.
“Yaitu melayani pemilih dalam menggunakan haknya dan melayani peserta pemilu. Oleh karena itu, agar layanan berjalan efektif, diharapkan digunakan metode komunikasi yang strategis,” kata Betty.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV