Anies Bawa Tanah dari Kampung Akuarium yang Dulu Digusur Ahok ke IKN, Pengamat: Ingin Tampil Beda
Politik | 14 Maret 2022, 12:49 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat Politik UIN Jakarta Adi Prayitno, menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, ingin tampil beda dengan membawa tanah dari Kampung Akuarium ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
Anies, kata dia, ingin menunjukkan kesan bahwa ia pemimpin yang berpihak pada rakyat kecil khususnya mereka yang termarjinalkan dan tergusur.
"Jadi Anies ini ingin tampil beda, dia ingin mengesankan bahwa dia pemimpin yang berpihak pada masyarakat yang selama ini dikucilkan, selalu digusur oleh kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat, makanya kemudian membawa tanah dari Kampung Akuarium ke IKN," kata Adi saat dihubungi melalui telepon, Senin (14/3/22).
Baca Juga: Anies Bawa Tanah dari Kampung Akuarium ke IKN, PDIP: Seolah-olah Berpihak ke Rakyat Kecil
Di sisi lain, kata dia, Anies juga menyindir mengenai penggusuran dan mengkritik pemerintah terkait pembangunan yang tidak merata di seluruh Indonesia.
"Itulah Anies, selalu bisa membuat diferensiasi politik dengan pemerintah, biasanya di mana ada pemerintah, Anies pasti ingin tampil beda," kata dia.
Padahal, lanjut Adi, Anies bisa memilih untuk membawa tanah dari Lebak Bulus bekas pembangunan MRT atau tanah dari Bundaran HI yang dapat menjadi simbol kemajuan dan peradaban Jakarta.
"Tapi justru membawa tanah dari Kampung Akuarium yang kita tahu bersama dulu pernah digusur di jamannya Ahok," kata dia.
Menurut Adi, inilah yang ingin ditonjolkan Anies, khususnya pada momentum politik pertemuan pemimpin lokal dan nasional.
Baca Juga: Anies Bawa Tanah dari Kampung Akuarium ke IKN, Ini Alasannya
Sebagai informasi, Kampung Akuarium dulu pernah digusur pada 2016 untuk membangun tanggul laut agar menghalau banjir rob saat Jakarta dipimpin Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Namun, Anies kembali membangun kampung tersebut dengan membuat kampung susun yang sudah ditempati warga sejak akhir 2021.
Sebelumnya, Anies berharap tanah dari Kampung Akuarium dapat menghadirkan harapan bahwa pembangunan kota baru yang akan dijadikan ibu kota ini tidak memarjinalkan rakyat kecil.
Penulis : Hasya Nindita Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV