Pelaku Pengeroyokan Ketua KNPI Haris Pertama Ternyata Orang Bayaran, Polisi: Mereka Diberi Rp1 Juta
Hukum | 23 Februari 2022, 00:52 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pelaku pengeroyokan terhadap Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama ternyata orang bayaran.
Menurut hasil pemeriksaan sementara, pelaku pengeroyokan yang berjumlah empat orang mendapat bayaran masing-masing Rp1 juta dari SS, pihak yang memerintahkan pengeroyokan terhadap Haris.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menjelaskan, dari pemeriksaan, para pelaku mengaku telah mendapat bayaran masing-masing Rp1 juta untuk menganiaya korban Haris Pertama.
Baca Juga: Kronologi Pengeroyokan Ketum KNPI Haris Pertama hingga 3 Tersangka Ditangkap, 2 Masih Buron
Namun kesaksian tersebut masih didalami karena diduga jumlah bayaran yang diberikan oleh otak pelaku pengeroyokan lebih dari Rp1 juta.
Dua pelaku yang berperan mengeroyok korban yakni MS alias Bram dan JT alias Johar. Kemudian pelaku SS yang berperan memerintahkan pengeroyokan terhadap Haris.
Ketiga pelaku ini ditangkap di Jakarta Utara dan Bekasi pada Selasa pagi (22/2/2022) dan sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Sedankan dua pelaku lainnya berinisial H dan I yang turut melakukan pemukulan terhadap Haris masih dalam pengejaran petugas.
Baca Juga: Polisi Rilis Identitas 3 Pelaku Pengeroyokan Ketua KNPI, Batu Jadi Barang Bukti
Menurut Tubagus, selain mendalami tentang bayaran yang diberikan oleh otak pelaku pengeroyokan, penyidik sedang mendalami motif pengeroyokan terhadap Haris Pertama.
"Jadi mereka ini dibayar Rp1 juta, per orang. Kami masih bekerja mencari motivasi di balik ini," ujar Tubagus, Selasa, dikutip dari Antara.
Dugaan pelaku pengeroyokan adalah orang bayaran juga diungkapkan Haris usai menghadiri persidangan perkara cuitan bermuatan SARA dengan terdakwa Ferdinand Hutahaean di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa.
Baca Juga: Penampakan Ketum KNPI Babak Belur Dikeroyok, Hadiri Sidang Ferdinand Hutahaean
Haris menduga adanya pihak yang ingin mencelakainya lantaran DPP KNPI sedang memberi perhatian pada beberapa kasus. Terutama mengenai ujaran kebencian yang merusak persatuan bangsa.
Ia juga berharap kepolisian dapat segera menguak motif pelaku dan dalang di balik pengeroyokan terhadap dirinya.
"Saya tidak ingin berspekulasi, soalnya ada beberapa kasus yang DPP KNPI sedang concern, sedang suarakan. Dan saya juga menunggu bagaimana para pelaku tertangkap, dan bagaimana polisi bisa mengetahui siapa dalang dan yang memerintahkan menghajar saya atau menghabisi, mengancam nyawa saya," ujar Haris.
Kasus pengeroyokan Haris Pertama terjadi di salah satu restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin siang (21/2/2022).
Baca Juga: KNPI Laporkan Ferdinand Hutahaean ke Bareskrim Polri Soal Cuitannya di Twitter
Kala itu, setelah turun dari mobil, tiba-tiba saja Haris diserang orang tak dikenal yang langsung memukulnya hingga babak belur di lokasi parkiran restoran Garuda, Cikini, Jakarta Pusat.
Haris mengaku ada tiga pelaku yang mengeroyoknya dan memukulnya dengan benda tumpul.
Setelah kejadian, Haris melaporkan peristiwa itu dan laporannya terdaftar dengan nomor LP/B/928/II/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA, tertanggal 21 Februari 2022.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV