> >

MKD DPR Desak Erick Thohir Evaluasi Dirut Krakatau Steel usai Insiden Pengusiran

Politik | 15 Februari 2022, 10:32 WIB
Wakil Ketua Mahkahmah Kehormatan Dewan (MKD) DPR Habiburokhman di Gedung Parlemen. (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI Habiburokhman mendesak Menteri BUMN Erick Thohir untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk. Silmy Karim. 

Hal ini menyusul peristiwa diusirnya Silmy dari ruangan rapat Komisi VII DPR RI pada Senin (14/2/2022). 

"Menteri BUMN harus mengevaluasi Direktur Utama Krakatau Steel yang telah bertindak tidak pantas saat raker dengan Komisi VII kemarin," kata Habiburokhman kepada Kompas TV, Selasa (15/2/2022).

Baca Juga: "Maling Teriak Maling" Membuat DPR Usir Dirut Krakatau Steel dari Ruang Rapat Komisi VII

Menurut dia, perbuatan memotong pembicaraan tanpa izin pimpinan rapat, terlebih lagi yang dipotong pembicaraannya justru pimpinan adalah pelanggaran etika rapat yang sangat keterlaluan.

"Perbuatan tersebut jelas mengarah pada pelecehan parlemenn, dan mengabaikan hak pengawasan DPR yang diatur Pasal 20A UUD 1945," ujarnya. 

Politikus Partai Gerindra itu mengapresiasi sikap pimpinan Komisi VII yang telah tegas mengusir Silmy dalam agenda rapat tersebut.

"Sikap Pimpinan Komisi VII sudah sangat tepat, dalam rapat tersebut  mereka mendorong penguatan industri baja nasional, sementara Dirut Krakatau Steel justru tidak terlihat komitmennya," ujarnya.

Baca Juga: Alasan Komisi VII DPR Usir Dirut Krakatau Steel 

Sebelumnya, Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk. Silmy Karim diusir dari ruang rapat Komisi VII DPR RI, Senin (14/2/2022). Hal ini terjadi setelah Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi berdebat panas dengan Silmy dalam agenda rapat tersebut. 

"Pak Dirut bilang untung, udah jelas-jelas beroperasi dan ada semangat ingin memperkuat produksi baja dalam negeri dan saya unik gimana? Pabrik blust furnace ingin dihentikan, tapi ingin memperkuat produksi baja dalam negeri," kata Bambang.  

"Ini jangan maling teriak maling," kata Bambang. 

Tak terima disebut maling, Silmy pun meminta Bambang menjelaskan pernyataannya tersebut. 

"Maksudnya maling gimana, Pak?" timpal Silmy. 

"Kita dalam artian, Anda menyatakan ingin memperkuat, tapi di satu sisi ingin hentikan. Jadi mana semangat untuk memperkuatnya? Kalau dengan cara-cara begini, kasus baja yang ada di Polda Metro sampai sekarang kita akan minta kejelasanya, itu salah satu anggota Anda, namanya Kimin Tanoto," jawab Bambang. 

Merespon hal itu, Silmy menyatakan dirinya hadir dalam agenda ini sebagai Dirut Krakataau Steel, bukan Ketua Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA)  

"Di sini saya sebagai Dirut Krakatau Steel, bukan sebagai Ketua IISIA," jawab Silmy. 

Bambang pun merespon Silmy untuk menghormati agenda persidangan hari ini, yakni dengan menghargai setiap pernyataan dari anggota Komisi VII yang meminta penjelasan dari yang bersangkutan. 

Baca Juga: Sempat Berdebat, Inilah Detik-detik Dirut Krakatau Steel Silmy Karim Diusir dari Rapat DPR!

"Anda tolong ini dulu hormati persidangan ini. Ada teknis persidangan. Kok Anda kayaknya enggak pernah menghargai Komisi. Kalau sekiranya Anda nggak bisa ngomong di sini, Anda keluar," kata Bambang.

"Baik, kalau memang harus keluar, kita keluar," kata Silmy.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU