Pengeroyokan Anggota TNI AD hingga Tewas di Pluit Dipicu Kesalahpahaman
Kriminal | 18 Januari 2022, 16:06 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengeroyokan anggota TNI AD bernama Sahdi (23) hingga tewas di kawasan Waduk Pluit, Penjaringan, pada Minggu (16/1) dinihari diduga disebabkan karena kesalahpahaman.
Pernyataan ini disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat seperti dikutip Antara, Selasa (18/1/2022).
"Motifnya diduga ada kesalahpahaman, karena antara anggota prajurit TNI yang jadi korban dengan para pelaku tidak pernah ada permasalahan sebelumnya. Bukannya dia mencari anggota TNI tapi anggota TNI kebetulan berada di sana sehingga motivasinya perselisihan di lokasi kejadian," kata Tubagus Ade, Selasa.
Lebih lanjut, Tubagus menyebut bahwa pelaku pengeroyokan anggota TNI tersebut diduga berjumlah delapan orang. Per Selasa (18/1) empat orang telah ditangkap, sementara empat lainnya melarikan diri.
Oleh sebab itu, saat ini polisi sudah menerbitkan daftar pencarian orang (DPO) terhadap tiga diantaranya, dengan satu orang lagi masih dilakukan pendalaman. Salah satu DPO tersebut diduga kuat sebagai pelaku penusukan yang menewaskan korban.
"Orang tersebut adalah atas nama Baharuddin dialah yang diduga kuat lakukan aksi penusukan," ujar Tubagus.
Baca Juga: Gerak Cepat, Polisi Tangkap 4 Pelaku Pengeroyokan Anggota TNI hingga Tewas di Jakut
Sedangkan dua DPO lainnya yang masih dalam pengejaran petugas diketahui bernama Sapri dan Ardi. Akibat dari kejadian tersebut, kata Tubagus para tersangka dan terduga pelaku akan disangkakan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.
Sebelumnya diketahui, korban yang merupakan anggota TNI bernama Sahdi (23) sedang minum kopi di sekitar lokasi, di kawasan Taman Burung, Waduk Pluit, Jakarta Utara, Minggu (16/1/2022).
Korban merupakan anggota TNI dari kesatuan Yon Infantri 303 Garut ada pun korban dan pelaku diketahui tidak saling mengenal dan tidak memiliki masalah.
Berdasarkan kronologisnya, sekitar pukul 03.00 WIB tiba-tiba datang rombongan pelaku yang menanyakan asal-usul orang yang mereka cari dari kelompok tertentu.
Saat kejadian, korban yang ditanya tidak menjawab sehingga dipukul oleh tersangka B yang dibalas pukul juga oleh korban.
"Pada saat korban balas pukul ini, langsung dipiting oleh tersangka R yang sudah kami amankan dan (korban) ditusuk oleh tersangka B," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Wibowo.
Baca Juga: Kronologi Pengeroyokan Anggota TNI hingga Tewas, Pelaku Berjumlah Enam Orang
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/Antara