Siskaeee Dapat Penghasilan Rp2 Miliar dari Aksi Pamer Alat Vital, Ekshibisionis atau Prostitusi?
Viral | 8 Desember 2021, 10:17 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Nama maya Siskaeee belakangan ini tengah menjadi sorotan setelah video seorang perempuan pamer alat vital di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) viral di media sosial (medsos).
Berdasarkan keterangan polisi, dia tak hanya beraksi di satu tempat saja dan memang kerap membagikan video syurnya di berbagai portal untuk dijual.
Dari penjualan konten dewasa ini, Siskaeee yang punya nama asli berinisial FNC itu bisa mendulang penghasilan kotor hingga Rp2 miliar sejak Maret 2020 hingga Desember 2021, di mana penghasilan bersihnya mencapai Rp1,7 miliar.
Baca Juga: Alasan Wanita Beridentitas Siskaeee Buat Konten Porno, Polisi: Trauma Masa Lalu
Viralnya aksi pamer alat vital Siskaeee di Bandara YIA membuat banyak pihak menyinggung soal ekshibisionis, yang merupakan kondisi di mana seseorang memiliki dorongan, fantasi, dan tindakan untuk mempertontonkan alat kelaminnya di hadapan orang asing.
Seseorang yang memiliki gangguan ini mendapatkan kepuasan seksual apabila melihat orang asing kaget, panik, dan takut saat dia memperlihatkan kemaluannya.
Selasa (7/12/2021), KOMPAS.TV mewawancarai psikolog cum dosen di Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Nia Kusuma Wardhani.
Menurutnya, kita tidak bisa menganggap Siskaeee adalah seorang ekshibisionis tanpa adanya pemeriksaan dari psikolog.
Sebab, jika tidak benar Siskaeee ekshibisionis, maka menjual atau mendistribusikan konten porno sudah termasuk prostitusi.
Disinggung soal ekshibisionis, Nia menjelaskan bahwa laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki kesempatan untuk menjadi ekshibisionis.
“Namun, medianya yang berbeda,” kata Nia melalui sambungan telepon.
Baca Juga: Punya 7 Situs Dewasa, Sebulan Siskaeee Bisa Dapat Sampai Rp20 Juta dari Unggah Video Pornografi
Penderita ekshibisionis pada perempuan, kata dia, dapat melancarkan aksinya lewat media digital seperti media sosial karena beberapa faktor, termasuk faktor keamanan.
Nia menjelaskan bahwa ekshibisionis yang dipertontonkan di media digital cenderung lebih aman, terlebih untuk perempuan.
“Kalau di media (sosial) tidak berisiko untuk perempuan, dia memanfaatkan media itu,” jelasnya.
Dengan mengunggah konten-konten dewasa yang memiliki kecenderungan terhadap ekshibisionis di media sosial, dari situ penderita ekshibisionis juga mendapatkan umpan balik dari penontonnya, seperti followers, like, iklan, hingga uang.
“Itu keuntungan yang didapatkan dari perilaku tersebut. Jadi, aji mumpung. Menguntungkan buat dia karena itu menjadi sumber materi,” papar perempuan yang akrab disapa Ine ini.
Baca Juga: Penghasilan Siskaeee dari Unggah Video Pornografi Capai 2 Miliar, 5 Dollar Sekali Subscribe
Berkaitan dengan kepuasan seksual dari ekshibisionis yang didapatkan dengan melihat respon orang lain, yakni takut, terkejut, hingga pingsan, Ine mengatakan bahwa hal tersebut tergantung dari tingkat keparahan atau level ekshibisionis.
Oleh karenanya, perlu pemeriksaan lebih lanjut, apakah Siskaeee benar ekshibisionis atau menjalankan praktik prostitusi online dengan menjual konten dewasa.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV