> >

Laporan Terbaru BNPB: Korban Meninggal akibat Erupsi Semeru Capai 22 Orang hingga Senin Sore

Update | 6 Desember 2021, 20:58 WIB
Seorang personel tim penyelamat berjalan di wilayah yang terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). BNPB, Senin (6/12/2021), melaporkan, korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru telah mencapai 22 jiwa. (Sumber: AP Photo/Trisnadi)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (6/12/2021), melaporkan, korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur telah mencapai 22 jiwa.

Laporan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers, Senin.

"Update (hingga) pukul 17.30 WIB, jumlah korban meninggal itu 22 orang. (Dengan rincian) di Kecamatan Pronojiwo 14 orang, kemudian di Candipuro delapan orang," kata Abdul.

Abdul menambahkan, dari total korban meninggal saat ini, lima yang ada di Kecamatan Pronojiwo masih belum teridentifikasi.

Baca Juga: Guru Besar Geologi Unpad Ungkap soal Erupsi Gunung Semeru: Letusan Kemarin Bukan Tiba-Tiba

"Untuk Kecamatan Candipuro itu ada delapan orang meninggal dunia, di mana ada satu korban yang ditemukan di Kebon Deli Selatan jam 15.45 WIB dan masih belum dapat diidentifikasi," tambahnya.

Selain itu, hingga detik ini masih ada 27 korban hilang sehingga tim di lapangan terus berfokus untuk mencari dan menyelamatkannya.

"Dan masyarakat terdampak, baik di dua kecamatan yang terdampak langsung guguran awan panas maupun di delapan kecamatan yang terdampak abu vulkanik, jumlahnya 5.205 orang," tuturnya.

Abdul pun menyebut, terdapat 2.004 jiwa yang saat ini tengah mengungsi dan tersebar di 19 titik pengungsian.

Baca Juga: Kepala BNPB Berikan Bantuan pada 15 Korban Luka akibat Letusan Gunung Semeru

Rinciannya, 305 jiwa di sembilan titik Kecamatan Pronojiwo dan 1.136 jiwa di enam titik Kecamatan Candipuro, dan 563 jiwa sisanya di empat titik Kecamatan Pasirian.

Kemudian, terkait kebutuhan untuk para pengungsi, Abdul menjelaskan bahwa sejauh ini tak ada masalah karena sudah cukup tersedia.

"Tentu saja, untuk kebutuhan logistik dasar, makanan, selimut, matras, dan lain-lain, saat ini sudah terpenuhi," ungkap Abdul.

"Meskipun, jika ada nanti penambahan (bantuan) kebutuhan sebagai perwakilan kementerian lembaga sudah sangat siap memenuhi kebutuhan tersebut," tandasnya.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU





A PHP Error was encountered

Severity: Core Warning

Message: PHP Startup: Unable to load dynamic library 'newrelic.so' (tried: /usr/lib64/php/modules/newrelic.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so: cannot open shared object file: No such file or directory), /usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so: cannot open shared object file: No such file or directory))

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: