> >

PAN Desak Pemerintah Segera Produksi Vaksin Buatan Dalam Negeri

Politik | 23 November 2021, 12:50 WIB
Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay. (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas.tv)

JAKARTA, KOMPAS TV - Pemerintah didesak untuk segera menggunakan vaksin produksi dalam negeri. Penggunaan produk lokal diyakini mendatangkan manfaat lebih besar. Apalagi, pandemi akibat virus Covid-19 ini belum diketahui kapan akan berakhir.

Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyatakan, pihaknya telah melakukan rapat bersama Kementerian Kesehatan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), membahas pelaksanaan program rutin vaksinasi. 

"Pembahasannya seputar vaksinasi rutin yang selama ini dilaksanakan. Tentu dalam pendalaman, kami juga menanyakan soal progres vaksin produksi dalam negeri," kata Saleh kepada Kompas TV, Selasa (23/11/2021). 

Baca Juga: Stok Sinovac Menipis, Menkes Budi Gunadi Rekomendasikan Vaksin Covid-19 AstraZeneca dan Pfizer

Ia menjelaskan, dalam rapat itu muncul informasi kalau vaksin produksi dalam negeri sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM. 

"Saya dengar, telah ada vaksin produksi dalam negeri yang telah mendapatkan EUA dari BPOM. Nah, ini kan peluang besar untuk memenuhi kebutuhan vaksin secara nasional," ujarnya.  

Menurut dia, kalau sudah mendapatkan EUA, vaksin tersebut telah melewati seluruh tahapan riset yang ketat. Termasuk sejumlah uji klinis yang dipersyaratkan, sehingga harus dimanfaatkan.

"Ada beberapa alasan mengapa penggunaan vaksin produk lokal ini mendesak. Pertama, Indonesia harus benar-benar berdaulat dalam hal pemenuhan kebutuhan vaksin Covid-19," ujarnya. 

Sejauh ini, lanjut dia, Indonesia telah banyak menghabiskan anggaran untuk membeli vaksin dari negara lain. Apabila memakai produk lokal, maka anggaran yang cukup besar itu tidak lari ke luar negeri. 

"Selain pajak, anggaran tersebut diyakini juga bisa dimanfaatkan untuk membangkitkan roda perekonomian kita," katanya.

Selanjutnya, kebutuhan vaksin dalam negeri akan sangat besar mengingat adanya rencana pemerintah untuk memberikan booster ketiga pada awal tahun 2022. 

Berdasarkan penjelasan Kemenkes, kalau semua target sasaran dijangkau, masih dibutuhkan ratusan juta dosis vaksin.

Baca Juga: Bus Vaksin Keliling Pemkot Banjarbaru Siap Layani Vaksinasi Covid-19 di Tempat Umum

"Kemarin dijelaskan bahwa efektivitas vaksin hanya 6 bulan. Setelah itu, dibutuhkan suntikan dosis baru lagi. Kalau ini terus berlanjut, tentu akan sangat berat jika kita terus berharap dari negara lain," kata dia. 

Anggota Komisi IX DPR RI ini menilai, masyarakat juga lebih antusias menggunakan vaksin produk dalam negeri. Selain kecintaan pada produk dalam negeri, mereka juga lebih percaya pada khasiatnya. 

"Ada banyak orang yang bilang ke saya kalau mereka lebih percaya vaksin buatan Indonesia. Saya kira ini wajar. Sebab, selama ini, Indonesia dikenal sebagai negara produsen vaksin terbesar di dunia." 

Baca Juga: Luar Biasa! Indonesia Duduki Peringkat Ke 5 Teratas Dunia Dengan Capaian Vaksin Tertinggi

"Kita bahkan telah mengekspor vaksin ke 140 negara lebih. Nah, sekarang saatnya kita memproduksi vaksin Covid-19 sendiri. Di awal-awal ini, digunakan untuk kebutuhan dalam negeri," katanya. 

Ia menyebut, dengan memproduksi lebih besar, tidak tertutup kemungkinan untuk dieskpor juga. 

"Kalau kita bisa ekspor, kan ada kebanggaan tersendiri. Setidaknya, kita bisa bantu negara-negara lain. Untuk menuju ke situ, ya kita harus pakai untuk kebutuhan kita sendiri dulu," kata dia. 
 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU