PDIP: Kalau Kebakaran Kilang Minyak Cilacap yang Disalahkan Petir, Dari Dulu Sudah Ada Petir
Berita utama | 15 November 2021, 16:58 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Fraksi PDI Perjuangan meminta PT Pertamina segera melalukan investigasi kebakaran kilang minyak di Cilacap Jawa Tengah.
Apakah benar disebabkan faktor alam, kesalahan manusia, atau ada unsur sabotase karena sudah dua kali terjadi. Di samping itu Setiap kilang minyak dibangun dengan memiliki standar keamanan yang tinggi.
Demikian Anggota Komisi VII DPR RI Dony Maryadi Oekon dalam keterangannya di Gedung DPR, Jakarta, seperti dikutip dari ANTARA, Senin (15/11/2021).
“Kami menilai perlu investigasi secepatnya, kemarin sudah berjalan namun tidak jelas hasilnya. Kami ingin pantau investigasi karena menyangkut kepentingan rakyat,” ujar Dony.
“Kalau petir kan selalu ada. Namun, kenapa masih kena? Penanggung jawab kilang itu ada orangnya. Kalau yang disalahkan petir, kan dari dahulu sudah ada petir,” katanya.
Baca Juga: Anggota DPR Sebut Pertamina Sepelekan Perawatan Kilang Minyak Cilacap hingga Kembali Terbakar
Dalam kesempatan senada, Anggota Komisi VII DPR RI Adian Napitupulu juga menyoroti kebakaran kilang di Cilacap untuk kali kedua.
Adian mempertanyakan kenapa alam yang jadi disalahkan dalam insiden kebakaran kilang minyak di Cilacap. Sementara, ada teknologi untuk mengantisipasi.
Adian pun akhirnya jadi menduga ada faktor lain seperti kesalahan manusia hingga sabotase oleh pihak tidak bertanggung jawab yang tidak menginginkan adanya stabilitas migas di Indonesia.
“Kemudian mungkin tidak terjadi sabotase, ya, mungkin juga, bisa mafia migas, bisa juga orang-orang lain yang berkepentingan untuk membuat instabilitas karena bahan bakar minyak adalah komponen penting untuk industri dan kehidupan manusia,” ujarnya.
Dengan sejumlah dugaan yang dimungkinkan, Adian pun berharap investigasi menyeluruh segera dilakukan.
Baca Juga: Puan Geram Mendengar Kilang Minyak Pertamina kembali Terbakar
Agar, penyebab kilang minyak yang terbakar tidak berkembang spekulasi dan sikap saling tuduh di tengah masyarakat.
"Di sana ada parameter stabilitas negara dan keyakinan para investor untuk mengamankan investasi mereka. Oleh karena itu, perlu diinvestigasi tidak hanya di lapangan, tetapi juga seluruh kelengkapan pengamanan, seperti jadwal, nama-nama petugas, dan kalau perlu memeriksa latar belakang nama tersebut,” katanya.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV