> >

Ngayogjazz 2021 Dibuka untuk 1.000 Pengunjung, Ini Syarat Nontonnya

Budaya | 15 November 2021, 16:04 WIB
Jumpa pers Ngayogjazz 2021 kembali digelar di Dusun Karang Tanjung, Desa Pandowoharjo, Ngaglik, Sleman, Sabtu (20/11/2021). (Sumber: istimewa)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Ngayogjazz 2021 kembali digelar di Dusun Karang Tanjung, Desa Pandowoharjo, Ngaglik, Sleman, Sabtu (20/11/2021). Berbeda dengan tahun sebelumnya yang digelar secara daring atau online, Ngayogjazz 2021 kali ini diadakan secara bauran atau hybrid.

Untuk penonton online bisa melihat pertunjukan Ngayogjazz 2021 melalui www.ngayogjazz.com, sementara bagi orang-orang yang menonton secara langsung Ngayogjazz bisa langsung hadir ke lokasi yang dibatasi untuk 1.000 orang.

Meskipun demikian, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi orang yang ingin menonton perhelatan yang sudah berjalan 15 tahun ini. Syarat tersebut meliputi, penonton harus berusia di atas 12 tahun, sehat jasmani dan rohani, telah melakukan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap, dan menerapkan standar protokol kesehatan selama di lokasi.

Baca Juga: Ngayogjazz 2020 Justru Makin Mendunia, Ini Buktinya

Ada pula yang berbeda dari Ngayogjazz tahun ini, yakni masyarakat yang ingin menonton secara langsung di lokasi harus membeli paket produk UMKM Dusun Karang Tanjung seharga Rp 50.000 per orang. Pembelian paket melalui aplikasi Vistingjogja ini sudah termasuk voucer makan dan minum serta biaya parkir pengunjung.

Panitia juga tidak melayani atau mengizinkan masyarakat yang datang ke lokasi tetapi belum mendaftar melalui aplikasi Visitingjogja.

Ngayogjazz 2021 akan menampilkan sejumlah musisi seperti Krakatau Ethno, Balawan dan Brayat Endah Laras, Nita Aartsen dan JogJaC Team (Mike Del Ferro, Alexander, Olaf Keus, Kuba Skowronski), Kua Etnika dan Peni Candra Rini, Frau, Papua Original, Mario Zwinkle and Joyosudarmos, Noto dan Swingayogya, serta komunitas jazz se-Nusantara. Tidak hanya itu, Ngayogjazz 2021 juga akan menampilkan musisi asal Prancis Peemaï yang berkolaborasi dengan komunitas gamelan Gayam16.

Menurut Board of Creative Ngayogjazz Bambang Paningron, Dusun Karang Tanjung sudah tiga kali menjadi lokasi Ngayogjazz. Karang Tanjung merupakan desa wisata berbasis kampung iklim yang masyarakatnya memiliki kesadaran melestarikan lingkungan hidup.

Dusun Karang Tanjung memiliki program yang bernama Program Kampung Iklim dan banyak potensi budaya yang bisa dieksplorasi di Dusun Karang Tanjung seperti bregada, jathilan edan-edanan, dan Cokekan, serta potensi UMKM yang beragam.

“Ada tiga panggung Ngayogjazz di Dusun Karang Tanjung dan nama panggung tersemat doa,” ujar Bambang Paningron dalam jumpa pers Ngayogjazz 2021, Senin (15/11/2021).

Panggung Ngayogjazz 2021 diberi nama panggung bergas, waras, dan saras. Ketiga panggung itu menjadi doa menjaga kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Nama panggung juga terkait dengan tagline “Tetep Ngejazz Lan Waspada” yang merupakan modifikasi dari falsafah Jawa "Tetep Eling Lan Waspada" Tagline ini mengajak masyarakat untuk selalu ingat dan waspada karena belum benar-benar bebas dari Covid-19.

Baca Juga: Seniman Djaduk Ferianto Meninggal Dunia

Sementara, budayawan Butet Kertaradjasa, menilai Ngayogjazz bukan sekadar panggung hiburan atau showbiz. Sebab, musik jazz yang diusung hanya kemasan.

“Ngayogjazz adalah gerakan kebudayaan, fakta historisnya banyak judul atau tagline yang diusung mengandung semangat budaya,” ucapnya.

Ngayogjazz bukan tempat mencari uang, melainkan berjuang di jalan kebudayaan. Tidak hanya itu, ia juga ingin Ngayogjazz bisa menjadi inspirasi bersama di berbagai daerah untuk menggandeng masyarakat setempat dan melahirkan persaudaraan baru.

“Masih banyak ruang kemungkinan, musiknya bisa apapun, tidak harus jazz seperti Ngayogjazz, tetapi yang penting memberikan ruang pertumbuhan bagi anak muda dan ruang persaudaraan,” tutur Butet Kertaradjasa.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU