Pilih Jenderal Andika Perkasa Jadi Panglima TNI, Jokowi Cari Aman dari Eskalasi Politik 2024
Berita utama | 3 November 2021, 15:55 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Analis Militer Lab 45 Andi Widjajanto menilai keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI jauh lebih aman jika mencermati eskalasi politik.
Sebab, jika memilih Laksamana Yudo Margono atau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo itu artinya Presiden Jokowi akan dihadapkan pada pemilihan Panglima TNI baru di tengah situasi politik yang panas.
“Pak Yudo dan Pak Fadjar itu akan pensiun di tengah-tengah isu politik yang sangat panas dan kemungkinan DPR juga akan fokus melakukan pemilihan legislatif,” jelas Andi Widjajanto di KOMPAS TV, Rabu (3/11/2021).
Lantas dikonfirmasi bagaimana dengan penunjukkan Jenderal Andika Perkasa yang tidak sesuai dengan giliran matra.
Andi menuturkan, di Undang-undang TNI kebutuhan rotasi tidak menyatakan keharusan ada giliran matra dalam penunjukkan posisi Panglima TNI.
Baca Juga: Andika Perkasa Diusulkan Jadi Panglima TNI, Ini Daftar Pertanyaan Fit and Proper Testnya
“Yang dipakai itu dapat, bukan harus. Dan selama ini dari masa SBY ke Jokowi sejak UU TNI berlaku 2004 tidak ketat rotasi itu. Jadi tidak harus AD, AL, AU,” tegas Andi Widjajanto yang merupakan Mantan Seskab di Pemerintahan Pertama Jokowi.
Andi pun meyakini penunjukkan Panglima TNI tanpa giliran matra tidak akan menimbulkan kecumburuan.
“Mudah untuk mendapatkan soliditas organisasi ya apalagi di masa Jokowi dibentuk Kogabwilhan, satuan baru, sudah diusulkan dari masa SBY tapi dibentuk di masa Jokowi. Kogabwilhan itu betul-betul integrasi antar-matra,” ujarnya.
Di samping itu, Andi menilai Jenderal Andika Perkasa sejauh ini sudah menyelesaikan tiga kinerja utama.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV