PDIP Persilakan Kader Minggat jika Tak Sabar Tunggu Putusan Megawati Soal Capres
Politik | 23 Oktober 2021, 13:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kembali menegaskan bahwa keputusan siapa calon presiden yang diusung di pemilu presiden (Pilpres) 2024, ada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Siapapun kader yang tidak disiplin soal kebijakan PDIP terkait pilpres, dipersilakan keluar dari partai.
“Bagi mereka yang tidak memahami aspek strategis tentang pentingnya menyiapkan pemimpin bagi masa depan bangsa dan negara dan hanya mau bertindak sendiri tanpa disiplin, boleh saja kalau mau keluar dari partai,” kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Sabtu (23/10/2021).
Hasto menekankan berdasarkan Kongres PDIP, keputusan kandidat Pilpres 2024 berada di tangan Megawati. Kader partai pun saat ini diminta fokus untuk menanggulangi pandemi Covid-19.
Baca Juga: Kurang Mesra dengan PDIP, Hasil Survei Ganjar Malah Kian Menonjol di Bursa Capres 2024
"Kami telah menegaskan bahwa berkaitan siapa capres dan cawapres berdasarkan Kongres V di Bali, Ibu Megawatilah yang akan mengambil keputusan," ujar Hasto.
Selaku Sekjen, Hasto menyadari ada sejumlah kader PDIP yang mendorong sosok untuk diajukan di Pilpres 2024, sebelum menunggu keputusan dari Megawati.
Salah satu pihak yang meneriakkan isu itu ialah Ketua DPC Solo FX Hadi Rudyatmo. Hasto menilai eks Wali Kota Solo itu seharusnya mengetahui aturan main yang berlaku di PDIP.
Baca Juga: Jawaban Gibran Soal Banteng vs Celeng di PDIP, HIngga Akui Ganjar Adalah Atasannya
"Itu obrolan di warung bagi Pak Rudy. Pak Rudy ini, kan, sosok senior. PDIP ini, kan, partai demokrasi. Semua paham kultur di PDI Perjuangan.Yang penting ketika Ibu Megawati mengambil keputusan, semua taat dan berdisiplin," jelas dia.
Politikus asal Yogyakarta itu menyatakan PDIP juga punya mekanisme di internal partai untuk menjaring kader-kader terbaik. Struktur pengurus PDIP juga diminta untuk melakukan konsolidasi partai.
Hasto mengingatkan bahwa PDIP secara partai punya kepentingan lebih besar dan setiap kader yang bergabung juga masuk dengan sukarela guna menyatukan diri pada kepentingan yang lebih besar.
Baca Juga: Ganjar, Puan, Risma Masuk Kader Potensial PDIP di Pilpres, Hasto: Lahir dari Kaderisasi Partai
“Partai ini memiliki sejarah yang panjang, memiliki pengalaman yang cukup luas dalam menjabarkan demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, sehingga dalam perspektif ini partai harus menegakkan disiplin," jelas dia.
Hasto meyakini Megawati akan memilih sosok yang tepat setelah mendengar aspirasi rakyat dan berkontemplasi memohon petunjuk Tuhan Yang Mahakuasa. Tugas Megawati, kata Hasto, bukan hanya memilih, tetapi melihat sosok yang tepat untuk meneruskan kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi).
"Karena apa yang dilakukan partai adalah kesinambungan kepemimpinan dari Pak Jokowi dengan berbagai prestasinya. Sangat penting untuk dicarikan sosok yang paling tepat dalam melanjutkan estafet kepemimpinan itu," kata Hasto.
Dia meminta semua kader bersabar, menunggu momentum yang tepat, mengingat jadwal dan tahapan Pemilu saja belum ditetapkan.
Penulis : Vidi Batlolone Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV