Kopi Berpotensi Turunkan Risiko Kematian akibat Stroke dan Penyakit Jantung
Kesehatan | 28 Agustus 2021, 10:39 WIBATLANTA, KOMPAS.TV - Menurut sebuah penelitian baru, minum kopi hingga tiga cangkir sehari berpotensi menurunkan risiko kematian karena stroke dan penyakit jantung.
Penelitian yang hasilnya dipresentasikan pada pertemuan tahunan European Society of Cardiology pada Jumat (27/8/2021) itu meneliti kebiasaan minum kopi dari 468.000 orang di Inggris.
Di antara orang-orang yang tidak didiagnosis memiliki penyakit jantung, konsumsi kopi sebanyak 0,5 hingga 3 cangkir kopi sehari, dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung, stroke, dan kematian dini karena penyebab lainnya, jika dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi.
Sebenarnya ini bukanlah penelitian pertama yang menganalisis hubungan antara kopi dan kesehatan.
Studi-studi sebelumnya telah menemukan konsumsi kopi dengan jumlah moderat dapat melindungi orang dewasa dari diabetes tipe 2, penyakit Parkinson, penyakit hati, kanker prostat, Alzheimer, dan sebagainya.
Baca Juga: Kopi Sidikalang, Salah Satu Kopi Terbaik di Nusantara!
Sebuah analisis terhadap data dari tiga studi besar yang dipublikasikan pada April lalu menemukan, minum secangkir atau lebih kopi polos berkafein dalam sehari, dikaitkan dengan penurunan risiko gagal jantung dalam jangka panjang.
Jika dibandingkan dengan orang-orang yang bukan peminum kopi, analisis April tadi menemukan, risiko gagal jantung menurun antara 5 persen dan 12 persen untuk setiap cangkir kopi yang diminum setiap hari dalam dua studi tersebut.
Pada studi ketiga, peneliti menemukan risiko gagal jantung tetap sama untuk mereka yang tidak minum kopi atau hanya minum satu cangkir sehari.
Tapi ketika mereka minum kopi hitam sebanyak dua cangkir atau lebih sehari, risikonya menurun sekitar 30 persen.
“Hubungan antara kafein dan penurunan risiko gagal jantung ini mengejutkan,” kata Dr. David Kao, penulis senior dalam penelitian pada April tersebut seperti dikutip CNN.
“Kopi dan kafein sering dianggap oleh masyarakat luas, ‘buruk’ untuk jantung karena masyarakat menghubungkannya dengan jantung berdebar, tekanan darah tinggi, dan sebagainya. Hubungan yang konsisten antara konsumsi kafein yang meningkat dan risiko gagal jantung yang menurun membalikkan asumsi tersebut,” kata Kao yang juga direktur medis di Colorado Center for Personalized Medicine, University of Colorado School of Medicine, melalui sebuah pernyataan.
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Harga Kopi Gayo Aceh Mahal
Studi pada April itu juga menemukan hubungan antara kopi tanpa kafein dan meningkatnya risiko gagal jantung.
Gagal jantung terjadi saat jantung gagal menyuplai sel-sel tubuh dengan darah yang mencukupi sehingga tubuh kekurangan oksigen yang dibutuhkan agar dapat berfungsi dengan baik.
Orang yang mengalami gagal jantung menderita kelelahan, sesak napas, kesulitan berjalan, dan melakukan aktivitas lainnya.
Peringatan
Tapi perlu diingat, banyak studi tentang kopi ini hanya meneliti konsumsi kopi hitam.
Asosiasi Jantung Amerika (American Heart Association/AHA) pun mengingatkan penambahan susu, gula, perasa atau krimer dapat meningkatkan kandungan kalori, gula, dan lemak yang malah justru akan menghilangkan manfaat kopi bagi kesehatan jantung.
Selain itu, sebagian orang perlu berhati-hati dalam konsumsi kopi.
Pasalnya, sebuah studi pada 2017 menemukan, minum kopi lebih dari empat cangkir sehari saat hamil, dikaitkan dengan kelahiran bayi dengan berat badan rendah, kelahiran prematur, dan kematian janin dalam kandungan.
Para pakar juga mengingatkan mereka yang mengalami gangguan tidur atau diabetes tak terkontrol, juga harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi kafein.
Menurut American Academy of Pediatrics, manfaat kopi juga tidak berlaku pada anak-anak.
Bahkan remaja disarankan tidak minum soda, kopi, minuman berenergi atau minuman lainnya yang memiliki kandungan kafein.
Baca Juga: Intip Proses Produksi Kopi Luwak Arabika di Daerah Belawan
Penulis : Edy A. Putra Editor : Gading-Persada
Sumber : CNN