Presiden Jokowi akan Longgarkan PPKM Darurat, Jika Kasus Covid-19 Rendah
Politik | 20 Juli 2021, 00:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyadari masyarakat ingin beraktivitas seperti biasa. Namun, pemerintah baru akan melonggarkan PPKM Darurat, jika kasus Covid-19 rendah.
“Saya paham ada aspirasi masyarakat agar kegiatan sosial ekonomi bisa dilonggarkan. Hal semacam ini bisa dilakukan, bila kasus penularan Covid-19 rendah dan kasus kronis yang masuk rumah sakit rendah,” ujar Presiden Jokowi dalam Pengarahan kepada Kepala Daerah se-Indonesia, Senin (19/7/2021).
Jokowi khawatir kasus Covid-19 akan naik dan rumah sakit kewalahan menampung pasien, bila pihaknya melonggarkan PPKM Darurat.
Baca Juga: Mendagri Tegur Keras 19 Provinsi Soal Dana Corona
“Bayangkan, kalau pembatasan ini dilonggarkan, kemudian kasusnya naik lagi dan rumah sakit tidak mampu menampung pasien-pasien yang ada. Ini akan menyebabkan kapasitas fasilitas kesehatan kita kolaps,” jelas Jokowi.
Ia juga mengingatkan kunci mengatasi pandemi adalah vaksinasi Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan.
“Kuncinya hanya ada dua sekarang ini: Pertama, mempercepat vaksinasi. Kedua, disiplin protokol kesehatan, utamanya pakai masker,” katanya.
Di sisi lain, Jokowi mengatakan pandemi kemungkinan masih akan berlangsung lama akibat kemunculan varian baru Covid-19.
“Akhir dari pandemi ini belum bisa diprediksi. Setelah varian pertama, kemudian datang varian Delta,” beber Jokowi.
Bahkan, Jokowi menyebut Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan soal kemunculan varian baru, selain varian Delta.
Baca Juga: Ketika Pandemi Tak Kunjung Sirna, Gotong Royong adalah Cara Bertahan Hidup Warga
“Tiga hari lalu, WHO menyampaikan, diperkirakan akan muncul lagi varian baru. Dan ini akan menyebabkan pandemi lebih panjang dari perkiraan kita,” imbuhnya.
Sebab itu, ia meminta jajaran pimpinan daerah untuk berupaya secara sungguh-sungguh demi menjaga “ketahanan napas” masyarakat di tengah pandemi.
“Saya minta kepada gubernur, bupati, wali kota dan didukung jajaran Forkopimda agar semua fokus pada masalah ini, baik sisi Covid-19 maupun sisi ekonomi. Dan manajemen serta pengorganisasian adalah kunci,” kata Jokowi.
Presiden meminta jajaran pimpinan daerah untuk memberikan kepemimpinan yang baik di seluruh tingkat pemerintahan dari gubernur sampai lurah atau kepala desa.
“Kita membutuhkan kepemimpinan lapangan yang kuat untuk menghadapi pandemi sekarang ini, kepemimpinan yang paham lapangan, bisa bergerak cepat, dan responsif,” urai Jokowi.
Jokowi meminta pemda dan forkopimda fokus berupaya mengejar percepatan vaksinasi dan penerapan protokokol kesehatan. Ia mengatakan, pemerintah pusat akan selalu mendukung pemda.
Baca Juga: Ratusan PKL di Bandung Ramai-Ramai Pasang Bendera Putih: Kita Sudah Menyerah Hadapi Pandemi
“Kemudian yang penting juga penyiapan ruang isolasi, terutama untuk yang bergejala ringan. Kalau bisa ini sampai di tingkat kelurahan/desa. Paling tidak ada tempat isolasi terpusat di kecamatan, terutama ini untuk kawasan padat di kota-kota,” ujar Presiden Jokowi.
Ia meminta pemda untuk menambah tempat tidur rumah sakit dan menyiapkan rumah sakit darurat sebagai antisipasi, bila terjadi lonjakan kasus Covid-19.
“Paling tidak kita memiliki di dalam perencanaan itu bagaimana kalau rumah sakit itu penuh. Jangan rumah sakit sudah penuh, baru menyiapkan,” kata Jokowi.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV