WHO Tekankan Perlunya Sikap Konsisten untuk Pakai Masker Guna Hindari Amukan Varian Delta
Berita utama | 29 Juni 2021, 18:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan masyarakat, termasuk orang yang telah menerima vaksin Covid-19, untuk tetap menggunakan masker dan mematuhi protokol kesehatan demi menghindari penularan varian Delta.
Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut, varian Delta menjadi salah satu pusat perhatian karena mutasi Covid-19 ini mudah menular.
“Secara umum di seluruh dunia saat ini ada banyak kekhawatiran mengenai varian Delta dan WHO juga cemas soal varian itu. Delta adalah varian teridentifikasi yang paling mudah menular sejauh ini,” beber Tedros, melansir WHO.int.
Baca Juga: Waspada! Varian Lambda Sudah Menyebar ke 29 Negara, WHO Masih Memantau Perkembangannya
Tedros mengatakan, varian Delta telah menyebar di 85 negara dan menular cepat di tengah penduduk yang belum menerima vaksin Covid-19.
Ia pun menyarankan untuk konsisten mematuhi pembatasan sosial dan protokol kesehatan sambil melakukan vaksinasi secara merata.
Senada dengan itu, Asisten Direktur Jenderal WHO Dr. Mariangela Simao merekomendasikan masyarakat untuk tetap mengenakan masker.
“Vaksin saja tidak akan menghentikan penularan Covid-19 di masyarakat dan kita perlu memastikan orang-orang mengikuti pembatasan kesehatan publik. Orang-orang perlu tetap menggunakan masker secara konsisten,” ujar Asisten Direktur Jenderal WHO Dr. Mariangela Simao.
Simao menambahkan, masyarakat sebaiknya tinggal di ruangan dengan ventilasi, rajin mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.
Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO Dr Maria Van Kerkhove membeberkan, berbahayanya varian Delta.
Baca Juga: Uji Klinis Awal Tunjukkan Vaksin CoronaVac dari Sinovac Aman Bagi Anak-Anak Usia 3 - 17 Tahun
“Varian Delta adalah virus yang berbahaya. Varian ini lebih mudah menular daripada varian Alpha, yang terbukti sangat mudah menyebar di Eropa. Varian Delta lebih mudah menular dari itu,” ujar Van Kerkhove.
Varian Delta ini, kata Van Kerkhove, akan menyebabkan jumlah kasus Covid-19 melonjak naik secara eksponensial.
“Jadi, tolong lakukan apa yang kamu bisa lakukan untuk menjaga keselamatan dirimu sendiri,” tambah Van Kerkhove menyinggung soal mematuhi protokol kesehatan.
Varian Delta yang pertama terdeteksi muncul di India kini juga menjadi ancaman di Indonesia.
Wakil Ketua Umum Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Slamet Budiarto menjelaskan, varian Delta menjadi faktor utama lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini.
“Mudik memang faktor untuk memperbesar (kasus Covid-19), tapi faktor utama penyebabnya kan virus Delta,” terang Slamet, Minggu (27/6/2021), dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Kenapa Tidak Boleh Lepas Masker Usai Divaksin?
Mutasi Covid-19 ini menular dari orang yang baru datang dari luar negeri. Sebab itu, Slamet meminta pemerintah memperketat akses warga dari luar negeri.
"Harus (menutup pintu masuk), kalau tidak (menutup pintu masuk) total pun bisa karantina, misal karantina kemarin cuma tiga atau lima hari sekarang harus 10 hari kan bisa," kata Slamet.
Ia juga mendorong pemerintah agar kembali menerapkan PSBB yang lebih ketat. Menurutnya, kebijakan pemerintah saat ini, yaitu PPKM Mikro tak lagi efektif membatasi laju penularan Covid-19.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV