Yusril Ihza Mahendra: Mochtar Kusumaatmadja Layak Jadi Pahlawan Nasional
Peristiwa | 6 Juni 2021, 17:11 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Guru Besar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra turut membagikan kisah hidup mantan Menteri Kehakiman dan Mantan Menteri Luar Negeri RI Mochtar Kusumaatmadja yang meninggal pada Minggu (6/6/2021).
Yusril pun berharap Mochtar bisa mendapatkan gelar pahlawan nasional atas jasa-jasanya selama ini untuk Indonesia.
"Setelah wafat, sangat layak Prof Mochtar diangkat menjadi Pahlawan Nasional karena jasa dan pengabdiannya yang luar biasa. Beliau adalah akademisi, intelektual, teknokrat dan diplomat yang telah menyumbangkan sesuatu yang sangat berarti bagi kemajuan bangsa kita," tulis Yusril dalam akun Twitter @Yusrilihza_Mhd.
Yusril mengungkap, ketika menjadi Menteri Kehakiman dan Menlu, Mochtar gigih memperjuangkan gagasan wawasan Nusantara itu di forum internasional sehingga akhirnya menjadi spirit pengaturan UN Convention of the Law of the Sea (UNCLOS).
Baca Juga: Kabar Duka, Mochtar Kusumaatmadja Meninggal Dunia
"Dengan UNCLOS negara kita diakui dunia sebagai negara kepulauan. Laut antara dua pulau adalah teritori kita berapapun jaraknya. Pengaturan tentang Zona Ekonomi Ekslusif 200 mil memperluas kewenangan kita di laut. Utang budi bangsa kita kepada Pak Mochtar dan juga pendahulu beliau Ir H Juanda mengenai masalah ini takkan terbayar selamanya," ujarnya.
Dia mengaku amat belajar banyak ihwal dunia hukum terhadap almarhum semasa hidupnya. Kemudian, sebagai pejabat negara yang bersangkutan selalu bekerja dilandasi oleh semangat akademik dan intelektual yang tinggi.
"Dengan begitu, pejabat tak asal bicara dan mengambil keputusan asal-asalan," ujarnya.
Menurut dia, jabatan politik harus dimanfaatkan untuk menyumbang sesuatu yang berharga bagi bangsa dan negara. Itu hanya dapat dilakukan oleh orang-orang seperti almarhum.
Baca Juga: IGD RSUD Bangkalan Tutup Sementara Usai Nakes Tertular Covid-19 dan Dokter Meninggal Dunia
"Modal intelektual, ketajaman berpikir dan komitmen kebangsaan dan kenegaraan yang tinggi adalah hal yang utama."
"Selamat jalan Pak Mochtar. Saya takkan pernah lupa kebaikan Pak Mochtar kepada saya. Semoga amal kebajikan Pak Mochtar diterima Allah SWT dan diampuni segala kekhilafannya. Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu 'anhu," kenang Yusril.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV