Andi Arief: Koalisi dengan PDIP Sama Juga Bunuh Diri Politik, Mereka Dua Kali Kalah dengan Demokrat
Politik | 29 Mei 2021, 11:32 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Konflik Partai Demokrat (PD) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kembali memanas.
Bahkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Demokrat Andi Arief mengamini pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut kedua partai politik (parpol) itu tidak mungkin berkoalisi.
"Pernyataan bahwa PDIP tidak mungkin berkoalisi dengan Demokrat pada kenyataannya sejak Pilpres 2004 memang belum pernah terjadi," kata Andi, kepada wartawan, Jumat (26/5/2021).
Menurutnya, PD saat ini tengah menyusun strategi untuk berkoalisi. Sama halnya yang dilakukan partai-partai politik lainnya terutama menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nanti.
Namun, jika berkoalisi dengan PDIP, Andi Arief tegas mengatakan justru itu bunuh diri politik.
Baca Juga: Andi Arief: Waspada, Kubu Moeldoko akan Berupaya Rebut Paksa Kantor DPP Partai Demokrat
"Menjelang 2024 ini Partai Demokrat, seperti juga partai lain, juga sedang memikirkan koalisi politik untuk pilpres. Di tengah ketidakpuasan atas pemerintah yang sudah meluas tentu kerugian besar jika Demokrat ikut dalam koalisi PDIP. Sama juga dengan bunuh diri politik. Kami memilih cara dengan cermat dan menghitung banyak aspek," ujar dia.
Ia pun tak setuju perihal tidak pernah berkoalisasinya kedua partai ini lantaran berbeda ideologi. Namun menurutnya, koalisi kedua parpol tak pernah terjadi karena PDIP malu setelah kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Bukan karena soal ideologi, ngerti apa Hasto (Kristyanto) soal ideologi. Terlalu jauh kalau soal ideologi. Persoalan sesungguhnya itu karena PDIP dua kali berhadapan dengan kader Demokrat, yaitu SBY, selalu mengalami kekalahan," jelas Andi Arief.
Baca Juga: Blak-blakan, PDIP Beberkan Alasan Tak Bisa Koalisi dengan Partai Demokrat dan PKS
Kemudian, Andi Arief pun menyinggung PDIP yang menang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019, tapi bukan dari kader sendiri. Ia bahkan menyebut Joko Widodo (Jokowi) sebagai kader cabutan yang bukan tokoh asli di PDIP.
"Bahkan kalau mau jujur, Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 bukan kader utama PDIP yang memenangkan Pilpres. Jokowi ini bukan kader yang dididik di PDIP sejak lama. Jauh lebih lama Puan Maharani ataupun Megawati sendiri," tegas dia.
"Jokowi sebagai kader kos di PDIP pun bukan mengalahkan kader Demokrat. Bahkan prestasi dalam menjabat, kita bisa saksikan, jauh lebih baik di zaman kader Demokrat menjadi presiden hampir di semua bidang," lanjut Andi Arief.
Baca Juga: Partai Demokrat Kubu AHY Buka Komunikasi dengan 5 Parpol dalam Setahun Terakhir
Sebagaimana diberitakan KOMPAS TV sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkap pihaknya tidak bisa berkoalisi dengan PKS dan Partai Demokrat dalam kontestasi Pilpres 2024. Hasto mengatakan ideologi PDIP dengan PKS dan PD berbeda.
"Ya koalisi bagi PDI Perjuangan kerja sama politik itu basisnya harus ideologi. PDI Perjuangan berbeda dengan PKS karena basis ideologinya berbeda, sehingga sangat sulit untuk melakukan koalisi dengan PKS. Itu saya tegaskan sejak awal," kata Hasto, dalam diskusi Para Syndicate, Jumat (28/5/2021).
Penulis : Gading Persada Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV