Wakil Ketua DPR Dorong Lagi Peluang Vaksin dalam Negeri, Seperti Vaksin Nusantara
Kesehatan | 22 Mei 2021, 18:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar mendorong semua pemangku kepentingan untuk bahu-membahu, memperbesar peluang produksi Vaksin Covid-19 dari dalam negeri.
Dorongan tersebut didasarkan Gus Ami, begitu sekarang ia akrab disapa, pada kesenjangan distribusi vaksin Covid-19 antara negara maju dan negara berkembang.
Ia menganggap kesenjangan itu kian mengkhawatirkan.
“Kami mendorong semua pihak tidak mengedepankan ego sektoral untuk melihat peluang berkembangnya produksi vaksin dalam negeri seperti Vaksin Merah Putih atau Vaksin Nusantara," kata Gus Ami melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (22/5/2021).
Baca Juga: Vaksin Nusantara Distop, Lanjut Jadi Penelitian Sel Dendritik
Kata Gus Ami, saat berbicara dalam Global Health Summit Presiden Joko Widodo menyatakan kekhawatirannya atas kesenjangan distribusi vaksin Covid-19 dunia.
Saat ini, lanjut Gus Ami, hampir 83 persen semua produksi vaksin Covid-19 dunia didistribusikan untuk negara-negara maju. Sedangkan negara-negara berkembang hanya mendapatkan alokasi 17 persen sisanya.
Padahal, kata dia, kebutuhan vaksin di negara-negara berkembang mencapai 47 persen produksi vaksin dunia.
Gus Ami mengatakan kesenjangan distribusi dunia tersebut akan menyulitkan posisi dari negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Negara-negara berkembang akan saling berebut mendapatkan jatah vaksin bagi penduduknya.
“Jika kondisi ini terjadi maka upaya untuk pengendalian atau mengakhiri dampak pandemi akan semakin sulit,” katanya.
Baca Juga: Vaksin Nusantara Jadi Sebatas Penelitian Sel Dendritik
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa dampak pandemi Covid-19 di bidang kesehatan, ekonomi, sosial, dan budaya begitu luar biasa. Jumlah korban meninggal akibat Covid-19 mencapai puluhan ribu jiwa. Ribuan triliunan anggaran negara telah dikucurkan untuk mengurangi dampak negatif pandemi di sektor kesehatan, ekonomi, sosial, dan budaya.
Harapan satu-satunya agar pandemi berakhir, lanjut Gus Ami, adalah terciptanya herd immunity melalui vaksinasi.
"Masalahnya, akses terhadap produksi vaksin dunia tidak fair di mana ada dominasi dari negara-negara maju yang memiliki sumber daya kuat,” tukas Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Dari itu, Gus Ami mendesak agar semua pihak mendorong ketersediaan vaksin produksi dalam negeri seperti Vaksin Merah Putih dan Vaksin Nusantara.
Ia menyangkan beberapa waktu lalu tentang polemik produksi dalam negeri, Vaksin Nusantara yang menjadi pembicaraan. Bahkan, BPOM menegaskan uji coba Vaksin Nusantara harus dihentikan karena tidak memenuhi kaidah klinis.
“Di kalangan pakar masih terjadi perdebatan terkait efektifitas Vaksin Nusantara. Namun bagi kami apapun perdebatan itu tidak boleh menghalangi proses invention atau penemuan potensi produksi vaksin dalam negeri yang bisa cepat diproduksi dan aman bagi masyarakat,” tegasnya.
Baca Juga: Muhadjir: Penelitian Sel Dendritik "Vaksin Nusantara" Beralih di Bawah Pengawasan Kemenkes
Menurutnya, peluang sekecil apapun atas kemungkinan produksi vaksin dalam negeri, harus diambil.
"Mengingat kesenjangan distribusi vaksin antara negara maju dan negara berkembang kian jomplang,” ujar Gus Ami.
Pada keterangan akhir keterangnnya, Gus Ami juga meminta kepada masyarakat agar tidak lengah. Mengingat, belum ada tanda-tanda berakhirnya masa pandemi.
Protokol kesehatan tetap harus dilaksanakan meskipun sebagian masyarakat telah mendapatkan vaksin Covid-19.
“Tetap disiplin memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan saat beraktivitas di ruang-ruang publik,” tutup Gus AMI.
Penulis : Hedi Basri Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV