KRI Nanggala 402 Hilang, Prabowo dan Ryamizard Pernah Keluhkan Armada Kapal Selam Indonesia
Berita utama | 22 April 2021, 00:51 WIBBaca Juga: Kronologi KRI Nanggala 402 Hilang Kontak di Laut Bali
Prabowo Subianto pun pernah mengeluhkan teknologi alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AL pada masa kampanye Pilpres 2019.
“Kita beli kapal selam oke dari Korea. Kapal selam itu adalah tipe 209, kemampuannya sangat terbatas dengan yang dibeli Singapura, dia punya tipenya sudah 218 yang bisa luncurkan peluru kendali dari bawah laut," beber Prabowo dalam debat keempat Pilpres, Sabtu (30/3/2019).
Saat itu, Indonesia memang baru membeli KRI Nagapasa dan KRI Ardadeli dari pabrikan Korea Selatan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).
Melansir Kompas.com, KRI Nagapasa dan KRI Ardadeli adalah kapal selam bertipe 209/1400. Kapal-kapal selam ini mempunyai panjang 61,3 meter mempunyai kecepatan kurang lebih 21 knot di bawah air.
Kedua kapal ini dapat mengangkut hingga 40 kru dan berlayar lebih dari lima puluh hari. Kapal-kapal selam ini juga memiliki fasilitas delapan buah tabung peluncur untuk torpedo 533 mm dan peluru kendali anti kapal permukaan.
Baca Juga: Kadispenal Pastikan KRI Nanggala 402 Sudah Jalani Perawatan Secara Berkala
Sementara, Singapura pada Februari 2019 memang baru memesan 4 kapal selam dengan tipe 218SG dari Jerman. Singapura menerima 2 kapal selam pertama pada awal 2021 ini.
Kapal selam tipe 218SG ini memiliki nama invisible-class atau kelas tak terkalahkan. Julukan itu muncul karena sistem tempur kapal selam itu yang lebih canggih dan jangkauan misilnya yang lebih luas.
Selain kapal-kapal selam baru ini, Singapura kini memiliki 4 kapal selam. Dua kapal selam di antaranya adalah kapal selam buatan tahun 1960-an
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV