> >

Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Mesti Didukung Keberadaan UKS

Sosial | 10 April 2021, 18:19 WIB
Hari pertama pembelajaran tatap muka di SMP Negeri 9 Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin(5/3/2021). (Sumber: Kompas/(Fadlan Mukhtar Zain))

JAKARTA, KOMPAS.TV - Beberapa daerah sudah melakukan uji coba belajar tatap muka terbatas setelah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan lampu hijau.

Dengan mulai diberlakukannya belajar tatap muka di tengah pandemi Covid-19, tentu harus disertai dengan disiplin penerapan protokol kesehatan.

Dilansir dari Kompas.com, Direktur SMP Ditjen PAUD Dikdas Dikmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Mulyatsyah mengatakan segalanya harus dipersiapkan dengan matang untuk menjamin keselamatan seluruh elemen pendidikan di sekolah.

Baca Juga: Simulasi Pembelajaran Tatap Muka Di Cilacap Hanya Berjalan Selama 4 Jam Per Pertemuan

“Kesehatan serta keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran,” terang Mulyatsyah seperti dikutip dari laman Direktorat SMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sabtu (10/4/2021).

Mulyatsyah menyampaikan, faktor yang harus dipertimbangan dalam memulai pembelajaran tatap muka, misalnya seperti ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan.

Serta kesiapan fasilitas layanan kesehatan di sekolah seperti Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), ditambah persetujuan komite sekolah atau perwakilan wali murid.

Baca Juga: Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Semarang Sudah Berjalan 5 Hari, Siswa Wajib Dapat Izin dari Orangtua

Oleh karena itu, Direktorat SMP telah merencanakan program Pembinaan dan Pengembangan UKS tahun 2021 untuk satuan pendidikan jenjang SMP.

Program tersebut bertujuan membina dan mengembangkan UKS untuk meningkatkan mutu pendidikan serta prestasi belajar siswa yang tercermin dalam perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal di lingkungan sekolah," kata Mulyatsyah.

Baca Juga: Satu Pelajar SMA Positif Covid-19, Uji Coba Sekolah Tatap Muka di SMAN 1 Leuwiliang Dihentikan

Lewat program UKS ini, lanjut dia, pihak sekolah akan menerima bantuan dari pemerintah untuk mengembangkan UKS berupa alat protokol kesehatan seperti masker, disinfektan, thermogun, dan sebagainya.

"Diharapkan lewat program ini sekolah dapat memanfaatkan dan mempertanggungjawabkan bantuan yang diberikan dengan maksimal agar dapat menjamin kesehatan dan juga keselamatan seluruh elemen pendidikan di lingkungan sekolah," tutup Mulyatsyah.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU