Max Sopacua Bongkar Kelakuan SBY, Nama Subur Budhisantoso Dihilangkan dari Pendiri Partai Demokrat
Politik | 7 April 2021, 17:13 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Max Sopacua mengungkapkan, Ketua Umum Partai Demokrat yang pertama, Subur Budhisantoso sempat kaget karena namanya sebagai pendiri Partai Demokrat dihilangkan.
Menurut Penggagas Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat ini, ungkapan itu adalah fakta baru soal para pendiri Partai Demokrat.
Hal itu terungkap setelah Max dihubungi secara langsung oleh Subur Budhisantoso.
“Pak Subur sempat kontak saya, dan beberapa kawan lain, beliau kan sempat diundang makan siang oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di pendopo Cikeas. Beliau kaget, kok nama aku dihilangin dari 99 pendiri Partai Demokrat,” kata Max Sopacua, saat bercerita kepada Kompas.TV, Rabu (7/4/2021).
Baca Juga: AHY Sebut Moeldoko Menggelikan dan Memalukan Mengaku Ketua Umum Partai Demokrat
Subur Budhisantoso adalah pihak yang sempat ditemui oleh AHY pada saat awal konflik dengan kubu Moeldoko.
Max lebih lanjut menuturkan, Subur Budhisantoso pernah mengatakan, di dalam akta pendirian Partai Demokrat hanya ada nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan almarhum Vence Rumangkang.
Dalam komunikasinya itu, lanjut Max, Subur mengaku enggan mempersoalkannya dan tidak ingin mengonfirmasi soal hilang namanya sebagai pendiri Partai Demokrat kepada Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca Juga: Dilarang Pakai Atribut Partai Demokrat, Max Sopacua: Emang Partai Bapak Moyang Kamu yang Punya
“Beliau tegar saja,” kata Max, singkat.
Menanggapi cerita Subur Budhisantoso, Max mengatakan, hal itulah yang menjadi satu dari sekian alasan dilakukannya Kongres Luar Biasa Partai Demokrat.
Bahwasanya, kata Max, SBY telah memanipulasi sejarah pendirian dan menyingkirkan pendiri-pendiri dari Partai Demokrat.
“Karena itu, kalau ada yang harus pergi dari Partai Demokrat AHY dan kelompok sana, Partai Demokrat itu darah daging kami, karena kalian adalah kelompok penikmat,” ujar Max.
Baca Juga: Kubu AHY Minta Kubu Moeldoko Tak Pakai Atribut Partai Demokrat, Kalau Masih Nekat Ini Konsekuensinya
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV