Kubu Moeldoko Minta Kubu AHY Tidak Arogan, Max Sopacua: Pertarungan Baru Babak Pertama
Berita utama | 5 April 2021, 06:53 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kubu Moeldoko minta kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk tidak arogan dengan keputusan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Pernyataan itu disampaikan Max Sopacua, salah satu penggagas Kongres Luar Biasa Partai Demokrat kepada Kompas.TV.
“Menanggapi opsi-opsi dari Andi Mallarangeng kepada Partai Demokrat pimpinan Pak Moeldoko, perlu saya sampaikan Andi Mallarangeng jangan dulu arogan dengan keputusan Kemenkumham kemarin,” kata Max Sopacua, Senin (5/4/2021).
Baca Juga: Moeldoko dan AHY Diajukan Jadi Cagub DKI Oleh Dua Kubu Partai Demokrat
Bahkan Menkumham Yasonna Laoly, sambung Max Sopacua, masih menyarankan kubu Moeldoko untuk ke pengadilan.
“Bro Andi Mallarangeng, pertarungan baru babak pertama, masih ada babak-babak berikut lagi,” ujar Max Sopacua.
Max Sopacua lebih lanjut meminta Andi Mallarangen untuk melihat Kongres Luar Biasa yang digagasnya secara terang benderang.
Baca Juga: Soal KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, AHY: Moeldoko Aktor Utama atau Korban...
Apalagi Andi Mallarangeng, sambung Max Sopacua, pernah dijadikan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai kandidat dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung, Jawa Barat, pada 2010.
“Ini seperti orang kehilangan akal, karena tidak ada kalimat lain selain abal-abal, begal politik, memalukan,” kata Max.
Max lebih lanjut menyarankan, ketimbang meminta Moeldoko mundur dari Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) dan menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta. Sebaiknya, kata Max, AHY yang kembali maju menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta.
Baca Juga: Yasonna Laoly Blak-blakan Dongkol dengan Partai Demokrat Kubu AHY
“Sebenarnya yang harus menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta itu Bro Mayor AHY, karena pengalaman pahit diberhentikan oleh Pepo dari TNI untuk kembali ke Jakarta menjadi calon Gubernur 2017 melawan Ahok dan Anies,” ujarnya.
“Tetapi apa daya tersungkur diputaran pertama, nah ini masalahnya. Mas AHY, calon Gubernur DKI Jakarta lebih tepat , untuk menghapus kekecewaan 4 tahun lalu,” tambah Max Sopacua.
Baca Juga: Didesak Minta Maaf ke Presiden Jokowi, Demokrat: Harusnya Gerombolan Moeldoko, Bukan Kami
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV