13.300 Jenazah Dimakamkan dengan Protokol Covid-19 di Jakarta Sejak Maret 2020
Update corona | 2 Februari 2021, 07:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah provinsi DKI Jakarta sudah memakamkan 13.300 jenazah menggunakan protokol Covid-19 sejak awal pandemi hingga saat ini.
Kepala Pusat Data dan Informasi Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Ivan Murcahyo mengatakan, "Awal Maret (2020) sampai Minggu (31/01/2021), sudah 13.300 jenazah," ujar Ivan, Senin (1/2/2021), seperti dilansir Kompas.com
Ivan menyampaikan dua pekan lalu, angka pemakaman dengan protokol Covid-19 di Ibu Kota meningkat signifikan. Saat itu, lebih dari 100 jenazah dimakamkan dalam sehari.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Siapkan 1.500 Petak Makam Jenazah Covid-19 di TPU Rorotan
"Tadinya kami makamkan antara 105 - 107 per hari, sekarang tren menurun dan mudah-mudahan terus menurun, sempat 90 dan 80, cuma sudah di bawah 100, semoga saja turun terus," tutur dia.
Ivan berujar, saat ini ada tiga tempat pemakaman umum (TPU) yang digunakan untuk memakamkan jenazah dengan protokol Covid-19, yakni di Tegal Alur, Jakarta Barat; Bambu Ulung, Bambu Apus, Jakarta Timur; dan Srengseng Sawah 2, Jakarta Selatan.
"Unit non-muslim di Tegal Alur dan unit muslim di Bambu Ulung yang terpakai. Sekarang ditambah jadi ada tiga, termasuk Srengseng Sawah 2," kata Ivan.
Baca Juga: TPU Tegal Alur Masih Terima Jenazah Pasien Corona, Menjadi 40 per Hari
Dia mengatakan, di TPU Tegal Alur, tersisa sekitar 170 petak makam di blok non-muslim. Sementara itu, di TPU Bambu Apus, masih ada 300 petak makam di blok muslim dari 800 petak makam yang disiapkan Pemprov DKI.
"Srengseng Sawah 2 kemarin baru buka, kapasitasnya ada 1.020 petak, kemarin baru terpakai 10-20 petak," tuturnya.
Adapun akumulasi kasus Covid-19 di Jakarta sampai kemarin mencapai 273.332 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 244.202 orang telah dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan mencapai 89,3 persen.
Sementara itu, 4.337 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian sebesar 1,6 persen. Kemudian, 24.793 pasien masih dirawat atau isolasi mandiri.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV