Kisah Pahit Dudung Abdurachman: Tendangan Prajurit TNI Bawa Mimpi Jadi Perwira Hingga Pangdam Jaya
Sosok | 21 November 2020, 14:04 WIBSelepas SMA, Dudung diahadapkan pada pilihan antara melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi untuk menjadi insinyur atau mengejar cita-cita menjadi perwira lewat Akademi Militer (Akmil).
Pada akhirnya, Dudung membulatkan tekadnya, pilihan Dudung jatuh pada pendidikan di Akademi Militer. Pada 1988, Dudung lulus dari Akademi Militer dari kecabangan infanteri.
Setelah lulus menjadi perwira, berbagai posisi pernah dijabat Dudung di dunia kemiliteran. Dudung pernah menjabat sebagai Aspers Kasdam VII/Wirabuana pada tahun 2010 hingga 2011.
Kemudian, Danrindam II/Sriwijaya tahun 2011, Wagub Akmil pada tahun 2015 hingga 2016, serta Staf Khusus KSAD tahun 2016 hingga 2017.
Lalu, Waaster KSAD tahun 2017 hingga 2018, Gubernur Akmil tahun 2018 hingga 2020, sampai akhirnya menjabat sebagai Pangdam Jaya. Dia dilantik sebagai Pangdam Jaya pada 27 Juli 2020.
Baca Juga: Perintahkan Copot Baliho Rizieq, Pangdam Jaya: Kalau Perlu, FPI Dibubarkan Saja!
Ingatkan Rizieq dan FPI
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman turut angkat bicara setelah kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia dari Arab Saudi.
Dudung mengakui telah memerintahkan jajarannya untuk mencopot spanduk dan baliho pimpinan FPI itu.
Sebelum memberikan perintah itu, Dudung menjelaskan, baliho Rizieq Shihab sebelumnya sudah dicopot oleh petugas Satpol PP.
Namun, kata dia, pihak FPI kembali memasang baliho Rizieq Shihab. Oleh karena itu, Dudung merasa perlu pihak TNI turun tangan.
Dudung memastikan bahwa operasi untuk menurunkan baliho Rizieq Shihab masih akan terus berlanjut, terlebih baliho yang mengenai ajakan revolusi.
“Ini akan saya bersihkan semua, tidak ada itu baliho yang mengajak revolusi dan segala macam," katanya dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Wakil Ketua Pagar Nusa Apresiasi Pangdam Jaya Perintahkan Copoti Baliho Rizieq Shihab
Tak hanya itu, Pangdam Jaya juga membenarkan adanya patroli pasukan TNI dengan kendaraan taktis di Petamburan III, dekat markas FPI. Hal ini maka menjawab video pergerakan pasukan TNI yang beredar di media sosial.
Menurut Pangdam Jaya, tindakan pasukan TNI di Petamburan itu memang kegiatan patroli rutin untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.
Dudung lalu mengingatkan Rizieq Shihab dan FPI bahwa akan ada konsekuensi jika mencoba mengganggu persatuan di wilayah Kodam Jaya.
"Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan di Jakarta. Saya panglimanya. Kalau coba-coba, akan saya hajar nanti," kata Dudung.
Mendengar pernyataan Dudung itu, prajurit TNI yang berada di Monas langsung bertepuk tangan. Dudung kemudian merespons itu.
"Semua prajurit mendukung. Siap kalian, ya?" kata Dudung.
"Siaaap," jawab para prajurit TNI serentak.
Baca Juga: Pangdam Jaya Copot Baliho Rizieq Shihab, Kapolda Metro: Saya Dukung!
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV