> >

Erick Thohir: Indonesia Teragresif di Asia Tenggara dalam Mencari Vaksin Covid-19

Update corona | 15 September 2020, 14:16 WIB
Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional atau KPCPEN, Erick Thohir. (Sumber: Biro Pers Sekretariat)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang paling agresif dalam mencari vaksin Covid-19.

Erick menyebut, agresifnya Indonesia dengan menggandeng sejumlah perusahaan farmasi dunia demi memproteksi persoalan kesehatan seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

“Kita, saya rasa (Indonesia) negara di Asia Tenggara yang sangat agresif (soal vaksin Covid-19) dan kalau dengan dunia juga kita masuk kategori negara yang sudah bisa men-secure vaksin dari beberapa partner,” ujar Erick dalam webinar yang digelar Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Selasa (15/9/2020).

Baca Juga: Temui Maruf Amin, Erick Thohir Lapor Soal Vaksin Covid-19

Meski demikian, Erick menambahkan, Indonesia tak boleh ketinggalan dalam mendapatkan vaksin Covid-19.

Sebab, menurutnya, Inggris saja yang memiliki jumlah populasinya sekitar 60 juta jiwa sudah mengamankan 200 juta vaksin Covid-19.

“Tentu kita tidak boleh tertinggal, karena itu kita agresif,” kata Erick.

Saat ini, Indonesia telah bekerja sama dengan dua perusahaan farmasi asal China dan Uni Emirat Arab (UAE) terkait pengembangan vaksin Covid-19.

Setidaknya, pada akhir 2020, Indonesia telah memiliki komitmen dengan dua perusahaan farmasi di China dan UAE untuk 30 juta dosis vaksin Covid-19. Sedangkan, pada tahun depan ada tambahan 300 juta dosis vaksin ini.

Baca Juga: Lapor ke Wapres, Erick Pastikan Vaksin Halal dan Siap Produksi Tahun Depan

Erick juga menambahkan bahwa ada tambahan 10 persen dalam perjanjian sehingga Indonesia kemungkinan mendapatkan sekitar 310 juta vaksin pada tahun depan.

“Lalu juga kita harapkan 280 juta tambahan sampai 310 juta, karena di perjanjian ada tambahan 10 persen untuk kita. Ini kita harapkan bisa menstabilkan dari menjaga kesehatan masyarakat sampai kita bisa memproduksi vaksin merah putih yang akan dikembangkan di awal tahun 2022,” ucap mantan bos Inter Milan ini.

#ErickThohir #VaksinCovid19 #Corona

Penulis : Desy-Hartini

Sumber : Kompas TV


TERBARU