> >

Mengenal PISD, Dampak Psikologis Korban Perselingkuhan

Kesehatan | 10 November 2023, 04:00 WIB
Selingkuh memberikan luka bagi suatu hubungan. (Sumber: Freepik/drazen zigic)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Saat terlibat dalam hubungan romantis dengan seseorang, ada kalanya kesetiaan pasangan dapat mengalami ujian. 

Apabila pasangan kita meragukan komitmennya, situasi perselingkuhan bisa muncul.

Padahal, tindakan selingkuh dapat menimbulkan dampak psikologis yang signifikan bagi individu yang merasa tradisinya telah dikhianati. 

Melansir VeryWell Mind, perselingkuhan dapat mencetuskan gangguan mental yang dikenal sebagai Post Infidelity Stress Disorder (PISD).

Apa itu Post Infidelity Stress Disorder?

Selingkuh dapat mengakibatkan kerusakan, baik secara fisik maupun emosional. Dari segi psikologis, perselingkuhan bisa menyebabkan Post-Infidelity Stress Disorder (PISD), yang merupakan kondisi emosional atau stres setelah mengalami pengkhianatan atau selingkuh dari pasangan. 

Menurut penjelasan psikolog Dennis Ortman, PISD memiliki kesamaan dengan Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD). 

Baca Juga: Suami Tikam Teman Pria Istri, Pelaku Menduga Korban Selingkuhan

Individu yang mengalami PTSD biasanya terus-menerus mengingat peristiwa traumatis yang mereka alami.

Demikian pula, orang yang mengalami PISD akan selalu teringat akan pengkhianatan yang dialami dari pasangan mereka, bahkan setelah memulai hubungan baru. 

Mereka mungkin sering berspekulasi bahwa pasangan saat ini tengah berselingkuh, meskipun kenyataannya tidak demikian.

Bahaya PISD

PISD dapat menimbulkan dampak baik secara fisik maupun emosional. Stres akibat perselingkuhan pasangan dapat memicu sindrom patah hati, yang secara medis dikenal sebagai kardiomiopati stres. 

Sindrom patah hati juga dapat menimbulkan gejala seperti nyeri dada mendadak, yang dapat menyerupai perasaan serangan jantung. Selain itu, PISD juga dapat mengakibatkan hal-hal berikut:

1. Trust Issues

Individu yang mengalami PISD juga sering menghadapi masalah kepercayaan atau kesulitan untuk percaya kepada orang lain. 

Meskipun demikian, kepercayaan merupakan salah satu elemen kunci dalam suatu hubungan. Jika seseorang kehilangan kepercayaan terhadap pasangan, hal ini dapat menyebabkan stres dan mengakibatkan hubungan menjadi hambar atau kehilangan makna. 

Mereka yang mengalami pengkhianatan mungkin merasa dikhianati, menciptakan krisis kepercayaan terhadap diri sendiri dan orang lain.

2. Perubahan kepribadian

Setelah mengetahui bahwa pasangan terlibat selingkuh, seseorang mungkin kehilangan minat pada hal-hal yang sebelumnya menarik baginya. 

Baca Juga: 5 Zodiak yang Sering Selingkuh saat Menjadi Pasangan, Urutan Pertama Ada Aries

Karakter mereka juga dapat mengalami perubahan signifikan karena usaha untuk melindungi diri dari potensi luka di masa mendatang.

3. Hyperarousal

Keadaan hyperarousal muncul ketika tubuh seseorang tiba-tiba menjadi sangat waspada karena memikirkan pengalaman trauma. 

 

Hyperarousal merupakan respons tubuh terhadap trauma yang dialami, bertindak sebagai mekanisme pertahanan untuk melindungi diri dari pengaruh negatif dari luar. 

Jika terjadi secara berkelanjutan, hyperarousal dapat memicu tingkat stres yang berkepanjangan. 

Kesetiaan dapat dianggap sebagai unsur yang sangat berharga dalam suatu hubungan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kepercayaan pasangan guna menghindari menyakiti mereka, baik secara fisik maupun psikologis.

Baca Juga: Warga Demo Tuntut Kades Dipecat karena Selingkuh dengan Bendahara

 

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU