Vaksin Virus Corona Oxford Terbukti Efektif pada Monyet, Siap Diproduksi Massal
Kompas dunia | 29 April 2020, 21:18 WIBKOMPAS.TV - Penelitian terkait dengan vaksin virus corona (Covid-19) kembali membuahkan hasil.
Kini vaksin corona buatan Jenner Institute di Universitas Oxford terbukti efektif mencegah infeksi Covid-19 pada monyet.
Keberhasilan ini mendorong produsen vaksin terbesar di dunia, yakni Serum Institute di India, bersiap memproduksi vaksin Oxford secara massal dalam beberapa bulan ke depan.
Baca Juga: Usai Dituding Konspirasi, Bill Gates Buka Suara soal Vaksin dan Ramalan Akhir Corona
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP) via Kompas.com, Rabu (29/4/2020), vaksin buatan Oxford yang pada saat ini bernama "ChAdOx1 nCoV-19" telah diujikan pada enam monyet rhesus di Rocky Mountain Laboratory, National Institutes of Health, Montana, Amerika Serikat.
Bulan lalu, keenam monyet disuntik kandidat vaksin dan dipaparkan pada virus corona SARS-CoV-2 dalam jumlah besar. Setelah 28 hari berlalu, tidak ada satu pun monyet yang jatuh sakit.
Ini menunjukkan bahwa vaksin buatan Oxford efektif melindungi monyet rhesus dari infeksi Covid-19.
Di saat yang sama, uji klinis untuk melihat efektivitas dan keamanan vaksin ini pada manusia juga baru saja dimulai.
AFP dan The New York Times melaporkan bahwa tim ilmuwan Oxford telah menjadwalkan berbagai uji klinis yang akan melibatkan lebih dari 6.000 orang pada akhir bulan depan.
Pada fase pertama yang telah dimulai minggu lalu dan melibatkan 1.112 volunter, setengah partisipan akan diberi kandidat vaksin sementara sisanya diberi vaksin kontrol.
Di antara mereka yang mendapat kandidat vaksin, 10 orang juga akan diberi dosis kedua setelah empat minggu berlalu.
Para ilmuwan Oxford berkata bahwa bila vaksin buatan mereka terbukti efektif pada manusia, maka beberapa juta dosis akan sudah bisa disediakan pada bulan September ketika uji klinis berakhir, asalkan ada persetujuan darurat dari pemerintah Inggris.
Kini, melihat keberhasilan uji coba pada monyet, Serum Chief Executive Adar Poonawalla berkata kepada SCMP bahwa meski uji klinis vaksin Oxford masih berjalan, Serum Institute telah memutuskan untuk memulai produksinya.
Rencananya, Serum Institute akan memproduksi hingga 60 juta dosis dalam tahun ini.
Poonawalla pun berkata bahwa dia berharap agar uji klinis pada manusia akan berakhir dengan kesuksesan pada bulan September.
Baca Juga: Menlu Retno Dorong Vaksin Covid-19 Dalam Kerja Sama ASEAN dan Amerika
Taruhan yang diperlukan
Nicola Stonehouse, profesor virologi molekuler di Univeristy of Leeds yang tidak terlibat dalam pembuatan vaksin Oxford, berkata bahwa keputusan tim Oxford untuk tidak melaksanakan fase penelitian satu per satu adalah sebuah taruhan finansial.
Namun, kondisi krisis saat ini membuat langkah tim Oxford sebagai taruhan yang dibutuhkan.
Lagipula, vaksin buatan Oxford berbasis adenovirus simpanse. Vaksin berbasis adenovirus memang dikenal di dunia medis dapat mengembangkan respons imunitas yang kuat hanya satu dosis saja.
Baca Juga: Ini yang Ditekankan Menlu Retno Jika Vaksin Covid-19 Ditemukan
Selain itu, penelitian-penelitian sebelumnya vaksin adenovirus tidak menyebabkan infeksi, bahkan pada kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua dan orang-orang dengan penyakit penyerta.
Hal ini membuat tim peneliti Oxford yang didukung oleh pemerintah Inggris berani melakukan uji klinis besar yang melibatkan banyak partisipan.
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV