Israel Klaim Kuasai Wilayah Udara Suriah, Fasilitas Nuklir Iran Jadi Sasaran Berikutnya
Kompas dunia | 14 Desember 2024, 08:29 WIBTEL AVIV, KOMPAS.TV - Israel mengeklaim telah menguasai wilayah udara Suriah setelah meluncurkan sejumlah serangan ke negara yang tengah bergejolak itu.
Israel memanfaatkan penggulingan Presiden Suriah Bashar Al-Assad oleh pemberontak, dengan melakukan sejumlah serangan ke negara tetangganya tersebut.
Militer Israel mengeklaim telah menghancurkan sekitar 86 persen sistem pertahanan udara rezim Assad.
Baca Juga: Trump Sebut Tentara Korut Ikut Perang Rusia Faktor Menyulitkan, tapi Yakin Bisa Urus Kim Jong-Un
Dilansir Times of Israel, Kamis (12/12/2024), pejabat militer Israel meyakini melemahnya proksi Iran di Timur Tengah, termasuk jatuhnya Assad, membuat kesempatan untuk menyerang fasulitas nuklir Iran semakin terbuka.
Angkatan Udara Israel (IAF) pun terus meningkatkan kesiapan dan persiapan untuk potensi serangan ke Iran.
IAF mengatakan setelah lebih dari satu dekade menghindari sistem pertahanan udara di langit Suriah selama kampanye melawan pasokan senjata Iran ke Hizbullah, akhirnya mereka mencapai superioritas di udara Suriah.
Menurut pejabat militer, keunggulan udara atas Suriah ini dapat memungkinkan jalur yang lebih aman bagi pesawar Israel untuk melakukan serangan ke Iran.
Israel melakukan pengeboman sepanjang pekan ini di seluruh Suriah, dan mengeklaim bertujuan untuk menghancurkan persenjataan canggih yang menurut mereka bisa jatuh ke tangan elemen musuh setelah jatuhnya rezim Assad.
Menurut militer Israel, 86 persen sistem pertahanan udara Suriah yang telah dihancurkan tersebut meliputi 107 komponen pertahanan udara terpisah dan 47 radar.
Israel mengeklaim hanya tinggal beberapa sistem pertahanan udara Suriah yang tersisa kini dan bukan ancaman besar. IAF mengeklaim kini bisa beroperasi dengan bebas di seluruh wilayah udara Suriah.
"Rangkaian pertahanan udara Suriah adalah salah satu yang terkuat di Timur Tengah dan serangan terhadapnya menjadi pencapaian signifikan bagi superioritas Angkatan Udara (Israel) di kawasan ini," kata militer Israel.
Mereka juga meyakini Iran semakin terdorong untuk meningkatkan lebih jauh program nuklirnya dan mengembangkan bomnya.
Menurut mereka, hal itu akan dilakukan Iran yang disebut semakin terisolasi setelah jatuhnya rezim Assad dan melemahnya kelompok proksi utama mereka di Lebanon, Hizbullah.
Iran sendiri selalu membantah mencoba mengembangkan senjata nuklir. Mereka terus menegaskan bahwa program luar angkasa dan aktivitas nuklirnya untuk kepentingan sipil.
Baca Juga: Travis Timmerman Warga AS yang Ditemukan di Damaskus, Sempat Dipenjara Rezim Bashar Al-Assad
Meski begitu, intelijen Amerika Serikat dan Badan Pengawasan Nuklir PBB (IAEA) mengatakan Iran telah melakukan program nuklir militer hingga 2003.
Mereka juga menyebut Iran terus mengembangkan program nuklirnya melebihi kebutuhan sipil.
Israel sendiri berpendapat Iran tak pernah benar-benar meninggalkan program senjata nuklirnya, dan mengeklaim banyak dari situs nuklir mereka terkubur di bawah pengunungan yang dijaga ketat.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : The Times of Israel