Putin Percaya Diri Bakal Serang Pusat Pemerintahan Ukraina, Berkat Rudal Balistik Canggih Oreshnik
Kompas dunia | 29 November 2024, 09:50 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin percaya diri bakal serang pusat pemerintahan Ukraina dengan rudal balistik canggih Oreshnik.
Dengan ancamannya, Putin tampaknya telah yakin dengan kemampuan rudal balistik terbaru Rusia itu mampu menghancurkan apa yang disebutnya pusat pembuat keputusan Ukraina di Kiev.
Putin berbicara beberapa jam setelah Rusia meluncurkan serangan komprehensif ke pusat energi Ukraina, Kamis (28/11/2024) sepanjang malam.
Baca Juga: Reaksi Dubes Korea Utara di PBB terkait Tentara Kim Jong-Un Bantu Rusia, Ini Jawaban Diplomatisnya
Ia mengatakan serangan tersebut merupakan respons atas serangan berkelanjutan yang dilakukan Ukraina menggunakan senjata jarak jauh ATACMS yang dipasok Amerika Serikat (AS) ke wilayah Rusia.
Dikutip dari BBC Internasional, Putin mengatakan serangan Rusia melibatkan 90 rudal dan 100 drone, termasuk menggunakan Oreshnik. rudal balistik terbaru Rusia, yang menurut Presiden Rusia itu tak bisa dihalau.
Putin pun menegaskan bahwa Moskow tak akan membiarkan Ukraina memiliki senjata nuklir.
Ia mengatakan jika Ukraina memilikinya, makan akan melakukan segala cara penghancuran yang dimiliki Rusia.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan bahwa setiap ancaman Rusia akan mendapatkan respons keras.
Ukraina menggunakan ATACMS dan rudal yang dipasok Inggris Storm Shadow ke dalam wilayah Rusia pekan lalu.
Hal itu dilakukan setelah Ukraina mendapat persetujuan dari negara Barat termasuk AS dan Inggris untuk menggunakan senjata jarak jauh mereka ke dalam Rusia.
Baca Juga: Ukraina Sebut Tentara Korea Utara Dukung Rusia Serang Fasilitas Energi, Peringatkan Korea Selatan
Zelenskyy juga mengatakan amunisi tandan digunakan untuk menyerang infrastruktur sipil dan energi.
Pemimpin Ukraina itu melanjutkan bahwa Putin tak berniat mengakhiri perang, dan berupaya menghalangi pihak lain menghentikan perang.
Sementara itu, Pejabat AS meyakini Rusia saat ini hanya memiliki jumlah kecil dari rudal Oreshnik, dan memerlukan waktu untuk memproduksi lebih banyak lagi.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : BBC Internasional