Intelijen Korea Selatan Prediksi Kim Ju Ae Akan Jadi Penerus Kim Jong Un
Kompas dunia | 30 Oktober 2024, 06:40 WIBSEOUL, KOMPAS.TV - Seorang anggota parlemen Korea Selatan yang mengutip informasi dari Badan Intelijen Korea Selatan (NIS), mengatakan Kim Ju Ae, putri pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, sedang menapaki jalur menuju kekuasaan.
Anggota parlemen dari Partai Demokrat Korea, Park Sun-won, menyampaikan ada semakin banyak pertanda yang menunjukkan "peningkatan status Ju Ae."
Dilaporkan Straits Times, Selasa (29/10/2024), Park menerima informasi ini dari NIS dalam kapasitasnya sebagai wakil ketua Komite Intelijen Majelis Nasional.
Menurut NIS, putri Kim yang masih remaja itu, semakin sering tampil di acara-acara Partai Buruh Korea, dan kerap terlihat di samping ayahnya.
Baca Juga: Pakaian Putri Kim Jong-Un Membuatnya Diyakini Jadi Pemimpin Korea Utara Selanjutnya, Kok Bisa?
Media resmi Korea Utara menampilkan foto-foto yang menggambarkan kedekatan mereka berdua.
Dalam penampilan publik baru-baru ini, Ju Ae bahkan terlihat didampingi oleh tokoh-tokoh penting pemerintah Korea Utara, termasuk bibinya Kim Yo Jong, saudara perempuan Kim Jong Un.
Pada awal Oktober, Ju Ae juga terlihat berbincang langsung dengan Duta Besar Rusia untuk Korea Utara Alexander Matsegora.
"Statusnya tampak semakin mapan," ujar Park, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai wakil direktur NIS pada masa pemerintahan Moon Jae-in.
Pada Januari lalu, NIS untuk pertama kalinya mengakui Ju Ae adalah penerus paling mungkin dari ayahnya, setelah muncul pertama kali di publik pada akhir 2022.
Baca Juga: Tak Hanya Prajurit, Korea Utara Disebut Turut Kirimkan Jenderal untuk Bantu Rusia Perangi Ukraina
NIS menyebut selain meningkatkan profil putrinya, Kim Jong Un juga berupaya menonjolkan dirinya sendiri.
"Kim Jong Un ingin keluar dari bayang-bayang dua pendahulunya, ayahnya Kim Jong Il dan kakeknya Kim Il Sung. Dia semakin memperkuat upaya agar dirinya diidolakan," kata Park.
Menurut Park, NIS juga melaporkan Kim Jong Un meningkatkan pengamanan di sekitarnya karena khawatir akan ancaman pembunuhan. Langkah-langkah pengamanan ini termasuk penggunaan kendaraan pengacau sinyal dan sistem deteksi drone.
Baca Juga: Kim Jong Un Kompak Bareng Putrinya Kim Ju Ae di Pembukaan Jalan Baru Pyongyang
Park menambahkan, Kim Jong Un tampil lebih sering di hadapan publik tahun ini dibanding tahun sebelumnya. Sepanjang tahun ini, ia telah muncul sebanyak 110 kali, naik sekitar 60 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"NIS percaya bahwa Kim Jong Un mengambil langkah-langkah yang terencana berkaitan dengan debat presiden AS yang ditayangkan, seperti kunjungannya baru-baru ini ke fasilitas pengayaan uranium bulan lalu," ujar Park.
Mengenai kemungkinan uji coba senjata nuklir Korea Utara untuk mempengaruhi pemilu presiden Amerika Serikat (AS), NIS memperkirakan uji coba ketujuh, jika terjadi, berkemungkinan besar akan dilakukan setelah pemilu, bukan sebelumnya.
Tindakan provokasi militer lainnya yang mungkin dilakukan oleh Korea Utara termasuk peluncuran rudal balistik antarbenua atau rudal balistik jarak menengah.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Straits Times/Korea Herald