Adidas Hadapi Seruan Boikot setelah Pecat Bella Hadid karena Tekanan Israel
Kompas dunia | 23 Juli 2024, 22:10 WIBSementara, di kawasan Asia-Pasifik, penjualan mencapai 2,3 miliar euro atau 11 persen dari distribusi global.
Hal ini mengisyaratkan bahwa sikap Adidas terhadap Palestina dapat berdampak signifikan pada penjualannya di wilayah dengan populasi Muslim yang besar.
Pengalaman pahit yang dialami McDonald's dan Starbucks akibat boikot di Timur Tengah menjadi peringatan bagi Adidas.
Baca Juga: Biden Disanjung Demokrat sebagai Negarawan, Aktivis Palestina: Dia Akan Diingat sebagai Genocide Joe
Pada Februari lalu, McDonald's mengakui bahwa konflik di Gaza telah "berdampak signifikan" pada penjualannya di kuartal terakhir 2023, terutama di Timur Tengah dan negara-negara mayoritas Muslim seperti Malaysia dan Indonesia.
CEO McDonald's, Chris Kempczinski, bahkan menyatakan bahwa mereka tidak mengharapkan adanya peningkatan penjualan signifikan di pasar-pasar tersebut selama konflik berlangsung.
Sementara itu, franchise Starbucks di Timur Tengah memecat sekitar 2.000 karyawan di wilayah tersebut karena dampak boikot terkait perang di Gaza.
Dalam pernyataan lanjutannya, Adidas mengaku telah melakukan kesalahan yang tidak disengaja dan meminta maaf kepada mitranya, termasuk Bella Hadid, A$AP Nast, dan Jules Kounde. Namun, perusahaan tersebut tidak membatalkan pemecatan Hadid.
Al-Arian menuding Adidas melakukan tindakan hipokrit terkait isu Palestina.
"Mengontrak Bella Hadid dan kemudian memecatnya adalah puncak kemunafikan terkait isu Palestina. Israel telah menekan perusahaan multinasional agar tidak mendukung selebriti yang mendukung perjuangan Palestina," ujar Al-Arian.
Sementara itu, Hamdi menyatakan bahwa Israel semakin cemas dengan persepsi publik yang semakin negatif terhadapnya.
"Israel menyadari bahwa mereka semakin kehilangan monopoli atas narasi publik," katanya.
Di Jerman, dukungan awal terhadap Israel dari Berlin mulai mengalami perubahan.
Bahkan, Jerman mengindikasikan akan menangkap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, jika surat perintah penangkapan dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Baca Juga: Palestina Minta Israel Didiskualifikasi dari Olimpiade, Sebut 400 Atlet Palestina Terbunuh di Gaza
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Gading-Persada
Sumber : Anadolu