Korban Tewas di Gaza Jadi 38.600 Orang, Israel Tewaskan 141 Warga Gaza 24 Jam Terakhir
Kompas dunia | 15 Juli 2024, 01:05 WIBANKARA, KOMPAS TV - Setidaknya 141 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah korban tewas keseluruhan mencapai 38.584 orang, menurut Kementerian Kesehatan wilayah tersebut pada Minggu (14/7/2024).
Dalam pernyataan resmi, kementerian menambahkan sekitar 88.881 orang lainnya terluka dalam serangan tersebut. "Pasukan Israel membunuh 141 orang dan melukai 400 lainnya dalam tiga 'pembantaian' terhadap keluarga-keluarga dalam 24 jam terakhir," kata kementerian itu.
"Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalanan karena penyelamat tidak dapat menjangkau mereka," tambah pengumuman tersebut.
Sehari sebelumnya, Israel melakukan serangan besar-besaran di kamp pengungsi tenda yang padat di Gaza bagian selatan yang menewaskan setidaknya 90 orang, termasuk anak-anak, menurut pejabat kesehatan setempat.
Di Yerusalem hari Sabtu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeklaim bahwa serangan udara Israel di daerah Al-Mawasi di Jalur Gaza menargetkan komandan umum Brigade Al-Qassam dan wakilnya. Netanyahu mengatakan "masih belum ada kepastian mutlak" bahwa Mohammed Deif dan komandan Hamas lainnya, Rafa Salama, tewas.
"Operasi Al-Mawasi menargetkan Mohammed Deif dan wakilnya, Rafaa Salama, namun sejauh ini belum ada konfirmasi mengenai kematian mereka," kata Netanyahu dalam konferensi pers mengenai para pemimpin sayap militer Hamas. "Kami akan mencapai siapa pun yang bertanggung jawab atas peristiwa 7 Oktober."
Baca Juga: Korban Tewas Serangan Israel di Kamp Tenda Gaza Selatan Melonjak jadi 90 Orang dan Terus Bertambah
Hamas menolak klaim bahwa Deif berada di daerah tersebut, dengan mengatakan "klaim palsu ini hanyalah dalih untuk menutupi skala pembantaian mengerikan." Serangan tersebut terjadi di area yang telah ditetapkan militer Israel sebagai tempat aman bagi ratusan ribu warga Palestina.
Serangan pada Sabtu itu adalah salah satu yang paling mematikan dalam perang ini. Netanyahu mengaku agen keamanan domestik Israel, Shin Bet, mempresentasikan operasi di Al-Mawasi kepadanya, yang kemudian dia setujui.
Netanyahu membantah tuduhan pengamat domestik dan internasional bahwa dia berusaha menghalangi kesepakatan pertukaran sandera dan gencatan senjata dengan faksi-faksi Palestina di Gaza. Sebaliknya, ia mengatakan bertekad untuk mengamankan kesepakatan yang baik, sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah dia tetapkan.
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.
Lebih dari sembilan bulan perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel sedang diadili atas tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang putusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di kota Rafah bagian selatan, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum daerah tersebut diserang pada 6 Mei.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press