> >

Seorang Perwira Tinggi Rusia Kembali Ditangkap karena Dugaan Suap, Pangkatnya Letnan Jenderal

Kompas dunia | 23 Mei 2024, 20:27 WIB
Letnan Jenderal Vadim Shamarin, Wakil Kepala Staf Umum Militer Rusia, berpose untuk foto resmi di Moskow, Rusia, pada Jumat, 6 Oktober 2023. Shamarin ditangkap atas tuduhan suap besar-besaran, lapor media Rusia pada Kamis (23/5/2024). Ini menjadi penangkapan terbaru dalam serangkaian penangkapan pejabat militer tinggi. (Sumber: AP Photo / Russia Ministry of Defence)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Seorang perwira tinggi Rusia berpangkat Letnan Jenderal dengan jabatan Wakil Kepala Staf Umum Militer ditangkap karena tuduhan suap besar-besaran, lapor media Rusia TASS, Kamis (23/5/2024). Ini adalah penangkapan terbaru dalam serangkaian penangkapan perwira tinggi karena suap.

Shamarin, yang juga merupakan Kepala Direktorat Komunikasi Kemhan Rusia, akan ditahan dua bulan, menurut pengadilan garnisun militer. Belum ada rincian lain dari kasus ini.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa gelombang penangkapan pejabat pertahanan tidak menunjukkan adanya kampanye melawan militer. "Perang melawan korupsi adalah pekerjaan yang konsisten. Ini bukan kampanye, ini adalah pekerjaan yang terus berlanjut. Ini adalah bagian integral dari aktivitas aparat penegak hukum kami," katanya dalam konferensi pers dengan wartawan pada hari Kamis.

Pengadilan Militer Rusia menyatakan Letnan Jenderal Shamarin ditangkap atas tuduhan suap besar-besaran.

"Pada 22 Mei, pengadilan memilih penahanan dua bulan sebagai tindakan pencegahan bagi Shamarin. Dia didakwa berdasarkan pasal 6, artikel 290 dari KUHP Rusia (Penerimaan Suap Besar-besaran)," kata juru bicara pengadilan dari pengadilan militer garnisun ke-235 kepada TASS, Kamis (23/5/2024).

Keputusan pengadilan belum berlaku dan dapat diajukan banding. Artikel KUHP Rusia ini membawa hukuman maksimum 15 tahun penjara dengan denda seratus kali lipat dari ukuran suap. Pelanggaran kriminal ini mengharuskan ukuran suap setidaknya 1 juta rubel (sekitar $11.090 pada kurs saat ini).

Penangkapan Letnan Jenderal Vadim Shamarin mengikuti penangkapan Mayor Jenderal Ivan Popov minggu ini, seorang mantan komandan utama dalam serangan Rusia di Ukraina, juga atas tuduhan suap.

Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Tolak Proposal Larangan Senjata di Luar Angkasa yang Diusulkan Rusia

Istana Kremlin di Moskow. Letnan Jenderal Vadim Shamarin, Wakil Kepala Staf Umum Militer Rusia, ditangkap atas tuduhan suap besar-besaran, lapor media Rusia pada Kamis, menjadi penangkapan terbaru dalam serangkaian penangkapan pejabat militer tinggi. (Sumber: Xinhua/Alexander Zemlianichenko Jr.)

Pada bulan April, Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov ditangkap karena suap. Ivanov adalah rekan dekat Sergei Shoigu, yang dicopot Presiden Vladimir Putin sebagai menteri pertahanan segera setelah pelantikannya untuk masa jabatan baru pada bulan Mei.

Letnan Jenderal Yury Kuznetsov, Kepala Direktorat Personalia Kementerian Pertahanan, ditangkap atas tuduhan suap dua hari setelah Shoigu digantikan.

Wakil kepala layanan penjara federal untuk wilayah Moskow, Vladimir Telayev, juga ditangkap pada hari Kamis atas tuduhan suap besar-besaran, lapor media Rusia.

Shoigu banyak disalahkan atas kegagalan Rusia menangkap Kyiv pada awal pertempuran di Ukraina dan dituduh tidak kompeten dan korupsi oleh pemimpin tentara bayaran Yevgeny Prigozhin, yang melancarkan pemberontakan pada Juni 2023 untuk menuntut pemecatan Shoigu dan kepala staf militer Jenderal Valery Gerasimov.

Kurang dari sebulan setelah pemberontakan gagal Prigozhin, Popov diberhentikan sebagai komandan Angkatan Darat ke-58. Dia mengatakan telah berbicara dengan Shoigu tentang kurangnya peralatan yang menyebabkan kematian yang berlebihan di pihak Rusia, dan pemecatannya adalah "pengkhianatan" bagi pasukan Rusia di Ukraina.

Pasukan Popov bertempur di wilayah Zaporizhzhia, salah satu daerah paling panas dalam konflik Ukraina. Pemecatannya terjadi sehari setelah pos komando Angkatan Darat ke-58 di kota Berdyansk dihantam serangan Ukraina, menewaskan seorang jenderal berpangkat tinggi.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : TASS / Associated Press


TERBARU