Amerika Serikat Terjunkan Bantuan Makanan di atas Gaza dalam Operasi Kemanusiaan Darurat
Kompas dunia | 3 Maret 2024, 09:30 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Pesawat kargo militer Amerika Serikat (AS) tipe Hercules C-130 melakukan operasi penerjunan makanan dari udara dalam paket besar di atas Gaza, Sabtu (2/3/2024).
Operasi ini sebagai tahap awal dari bantuan kemanusiaan darurat yang disetujui oleh Presiden Joe Biden setelah lebih dari 100 warga Palestina tewas saat berusaha mengambil bantuan dari konvoi, ditembak pasukan Israel.
Tiga pesawat dari Angkatan Udara AS melepas 66 paket yang berisi sekitar 38.000 porsi makanan ke Gaza, Sabtu sore (2/3) waktu Gaza.
Bungkusan tersebut dilepaskan di sebelah barat daya Gaza, di pantai sepanjang pesisir Mediterania wilayah tersebut, ungkap seorang pejabat AS.
Aksi penerjunan bantuan dari udara ini dikoordinasikan dengan Angkatan Udara Kerajaan Yordania, yang menyatakan telah melakukan dua kali penerjnan makanan Sabtu (2/3) di utara Gaza dan telah melakukan beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir.
"Operasi gabungan ini melibatkan pesawat C-130 Angkatan Udara Amerika Serikat dan RJAF serta tentara angkatan darat yang ahli dalam pengiriman pasokan udara, dalam bentuk bungkusan, dan memastikan operasi penerjunan bantuan pangan berlangsung dengan aman," demikian disampaikan Komando Sentral Amerika Serikat dalam unggahan di X.
Lepas muatan udara ini diharapkan menjadi yang pertama dari banyak bantuan, demikian pernyataan dari Komando Sentral Amerika Serikat.
Adapun Presiden Joe Biden pada Jumat (1/3) mengumumkan Amerika Serikat akan mulai melepas makanan melalui udara untuk warga Gaza yang kelaparan setelah setidaknya 115 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya terluka dalam serangan pada hari sebelumnya saat mereka berdesakan mencari bantuan, kata Kementerian Kesehatan di Gaza.
Baca Juga: Biden Akan Berikan Bantuan ke Gaza Lewat Jalur Udara, tapi 2 Kali Salah Sebut Jadi Ukraina
Ratusan orang telah berdesakan di sekitar 30 truk yang membawa pengiriman bantuan sebelum matahari terbit di bagian utara. Warga Palestina mengatakan pasukan Israel di sekitar menembak ke arah kerumunan. Israel berdalih mereka menembaki karena membela diri dan bersikeras banyak yang tewas karena tertindih.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, Jumat (1/3) mengatakan operasi penerjunan makanan dari udara sedang direncanakan untuk memberikan bantuan kemanusiaan darurat dengan cara yang aman bagi masyarakat.
Amerika Serikat percaya operasi penerjunan makanan dari udara akan membantu mengatasi situasi sulit di Gaza, meskipun bukan pengganti truk yang dapat mengangkut bantuan dengan lebih efektif, meski peristiwa Kamis juga menunjukkan risiko yang terkait dengan transportasi darat.
Kirby mengatakan operasi penerjunan makanan dari udara memiliki keunggulan karena pesawat dapat dengan cepat mengirimkan bantuan ke lokasi tertentu. Namun, dari segi volume, lepas muatan udara akan menjadi pelengkap, bukan pengganti untuk mengangkut barang melalui darat.
C-130 banyak digunakan untuk mengirim bantuan ke tempat-tempat terpencil karena kemampuannya mendarat di lingkungan yang sulit.
Sebuah C-130 dapat mengangkut hingga 42.000 pound kargo, dan kru pesawat tahu cara memasang kargo, yang kadang-kadang termasuk kendaraan, ke pallet raksasa yang dapat dilepaskan dengan aman dari bagian belakang pesawat.
Sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023, Israel telah melarang masuknya makanan, air, obat-obatan, dan pasokan lainnya, kecuali sejumlah kecil bantuan yang masuk dari Mesir melalui perlintasan Rafah dan perlintasan Kerem Shalom Israel.
PBB mengatakan satu dari empat warga Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang menghadapi kelaparan. Pejabat bantuan mengatakan lepas muatan udara bukanlah cara yang efisien untuk mendistribusikan bantuan dan merupakan tindakan terakhir.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press