Menteri Zionis Ekstrem Israel Mengulang Seruan Agar Warga Palestina Pergi Tinggalkan Gaza
Kompas dunia | 1 Januari 2024, 08:30 WIBPartai Smotrich, yang membantu Netanyahu mendapatkan mayoritas yang dibutuhkan untuk menjadi perdana menteri untuk keenam kalinya hampir tepat setahun yang lalu, telah melihat penurunan dukungan publik sejak awal konflik.
Survei opini juga menunjukkan sebagian besar warga Israel tidak mendukung kembalinya pemukiman Israel ke Gaza, setelah dipindahkan pada tahun 2005 saat tentara mundur.
Palestina dan pemimpin negara-negara Arab menuduh Israel berupaya membuat "Nakba" baru (bencana), nama yang diberikan untuk pengusiran ratusan ribu Palestina yang melarikan diri atau diusir dari rumah mereka setelah perang tahun 1948 yang menyertai pendirian negara Israel.
Sebagian besar akhirnya berada di negara-negara Arab, dan pemimpin Arab mengatakan setiap upaya modern untuk menggusur rakyat Palestina tidak dapat diterima.
Israel menarik mundur militer dan pemukimnya dari Gaza pada tahun 2005 setelah 38 tahun pendudukan, dan Netanyahu telah mengatakan bahwa Israel tidak bermaksud untuk mempertahankan keberadaan permanen lagi, tetapi akan mempertahankan kontrol keamanan untuk periode waktu yang tidak ditentukan.
Namun, belum ada kejelasan mengenai niat jangka panjang Israel, dan negara-negara termasuk Amerika Serikat mengatakan bahwa Gaza harus diperintah oleh Palestina.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Anadolu / Straits Times