Dana Bantuan Belum Cair, Janet Yellen Sebut AS Harus Tanggung Jawab kalau Ukraina Kalah
Kompas dunia | 7 Desember 2023, 11:09 WIBMEXICO CITY, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengtakan Amerika Serikat harus bertanggung jawab atas kekalahan Ukraina, jika Kongres gagal menyetujui tambahan dana senilai miliaran dolar untuk membantu Ukraina.
Yellen menjelaskan, dana tersebut diperlukan untuk membiayai pemerintahan Ukraina atau anggaran umum, serta merupakan prasyarat guna menjaga agar Dana Moneter Internasional (IMF) tetap membantu Ukraina.
"Saya sudah berbicara dengan anggota-anggota Kongres, rekan-rekan saya juga sudah. Saya pikir mereka memahami bahwa ini adalah situasi yang mengerikan dan kami dapat menganggap diri kami bertanggung jawab atas kekalahan Ukraina jika kami tidak berhasil memberikan dana yang dibutuhkan Ukraina," kata Yellen dalam perjalanan dinasnya ke Mexico City, Meksiko, seperti dikutip dari Antara, Rabu (6/12/2023).
Baca Juga: Bingung Barat Kini Tekan Ukraina Berunding dengan Rusia, Moskow: Kenyataannya Justru Sebaliknya
"Dan saya menyertakan bantuan anggaran langsung karena itu sangat penting," ujarnya.
Yellen menyebut pendanaan untuk Ukraina juga penting bagi sekutu-sekutu AS di Eropa, yang memberi lebih banyak bantuan ke Ukraina.
“Ukraina kehabisan uang. Dari setiap sen yang mereka peroleh dari pendapatan pajak, mereka menghabiskan lebih banyak untuk gaji militer dan pertahanan, dan mereka tidak akan memiliki anggaran untuk sekolah atau rumah sakit atau pertolongan pertama jika bukan karena uang yang kami kirimkan untuk membantu mereka," ucapnya.
Baca Juga: Putin Tiba di Abu Dhabi dan Lanjut ke Arab Saudi Untuk Tingkatkan Pengaruh Rusia di Timur Tengah
Yellen meyakinkan jika dana dari AS itu akan digunakan dengan baik, karena dibarengi dengan pengawasan yang ketat.
Dia menambahkan bahwa bantuan anggaran pemerintah AS disalurkan melalui Bank Dunia, yang memiliki perlindungan anti-korupsi yang kuat untuk memastikan uang tersebut digunakan sesuai peruntukannya.
"Bantuan AS kepada Ukraina dibarengi dengan pengendalian yang sangat ketat untuk mencegah penyalahgunaan dana, korupsi apa pun," ucapnya.
Sebelumnya pada Selasa (5/12), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sudah menyampaikan jika AS menunda bantuan keuangan, akan menciptakan risiko besar. Yakni kekalahan Ukraina dalam perang yang sudah berlangsung hampir dua tahun melawan invasi Rusia.
Baca Juga: PBB Ungkap Kebengisan Israel: Penampungan PBB dan Zona Aman Israel di Gaza Tetap Diserang
Zelenskyy kemudian membatalkan rencananya berpidato di depan Kongres AS untuk meminta bantuan secara langsung. Saat itu Kongres berselisih mengenai tuntutan Partai Republik untuk mengaitkan bantuan tersebut dengan perubahan kebijakan imigrasi dan perbatasan AS.
Para anggota parlemen AS telah memperdebatkan paket belanja tambahan sebesar lebih dari 100 miliar dolar AS (sekitar Rp1,55 kuadriliun). Belanja itu akan digunakan untuk bantuan ke Ukraina dan Israel, serta pendanaan untuk perbatasan.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Antara