> >

Rusia Klaim Gagalkan Serangan Besar-besaran Ukraina, 31 Drone Ditembak Jatuh

Kompas dunia | 4 Oktober 2023, 23:35 WIB
Serangan rudal Rusia yang meluncur dari wilayah Belgorod, dilihat dari Kharkiv. Rusia mengklaim berhasil menembak jatuh 31 drone Ukraina dalam serangan malam besar-besaran yang dilakukan oleh pasukan Kiev di wilayah perbatasan hari Rabu, (4/10/2023). (Sumber: Associated Press)

Pentagon telah memperingatkan Kongres bahwa mereka kekurangan dana untuk menggantikan senjata yang telah mereka kirimkan ke Ukraina.

Mykhailo Podolyak, seorang penasihat untuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, secara terbuka mempertanyakan motif "elite konservatif Barat". Dia bertanya, "Mengapa Anda sangat menentang menghancurkan tentara Rusia yang menakutkan?" Dia menyampaikan pandangannya di platform X, yang dahulu dikenal sebagai Twitter.

Kekhawatiran tentang pendanaan ini mendorong Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengadakan panggilan telepon dengan sekutu-sekutu kunci di Eropa, serta pemimpin Kanada dan Jepang, hari Selasa (3/10/2023), untuk berkoordinasi dalam memberikan dukungan bagi Ukraina.

Panggilan tersebut dilakukan tiga hari setelah Biden menandatangani legislasi yang telah diberikan oleh Kongres untuk menjaga pemerintah federal tetap berjalan, tetapi legislasi tersebut tidak mencakup miliaran dolar dalam dana untuk mendukung upaya perang Ukraina yang sebelumnya telah didukung secara tegas oleh Gedung Putih.

Sementara itu, hari Rabu, sirene darurat berbunyi di seluruh Rusia, dan stasiun televisi melaporkan peringatan darurat sebagai bagian dari latihan nasional yang dimulai sehari sebelumnya untuk menguji kesiapan badan darurat negara.

Media Rusia melaporkan bahwa latihan tersebut menyimulasikan bahaya konflik antara kekuatan nuklir dan bagaimana bertindak dalam situasi di mana 70% perumahan dan semua infrastruktur vital hancur dan wilayah terkontaminasi oleh dampak radioaktif.

Latihan ini dilakukan setelah serangkaian peringatan dari pejabat Rusia bahwa dukungan Barat bagi Ukraina telah meningkatkan ancaman konflik militer langsung antara Rusia dan NATO.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU