> >

Terungkap, Militer Ukraina Mengakui Lakukan Serangan ke Jembatan Krimea Juli Lalu

Kompas dunia | 4 Agustus 2023, 07:56 WIB
Jembatan Kerch di Krimea. Jembatan tersebut dilaporkan diserang dan menyebabkan dua orang tewas, Senin (17/7/2023) pagi. (Sumber: AP Photo)

KIEV, KOMPAS.TV - Militer Ukraina akhirnya mengakui telah melakukan serangan ke jembatan Krimea pada Juli lalu.

Serangan ke jembatan Kerch terjadi pada 17 Juli, dan menjadi serangan kedua yang menerpa bangunan itu.

Jembatan Kerch di Krimea tersebut merupakan rute penting yang menghubungkan Rusia dengan Krimea yang diduduki Rusia.

Rusia mengungkapkan pada serangan tersebut dilakukan oleh drone laut, yang menyebabkan dua orang tewas.

Baca Juga: Gelombang Panas Landa Korea Selatan, Sebabkan 400 Orang Sakit saat Jambore Pramuka Dunia

Setelah periode ambiguitas, pejabat Kiev pada Kamis (3/8/2023), mengeklaim bertanggung jawab atas kerusakan di jembatan tersebut.

Jembatan tersebut sangat vital sebagai rute untuk menyuplai pasokan bagi pasukan pendudukan di Selatan Ukraina.

Itu merupakan salah satu kunci Moskow untuk mengerahkan pasukan di Semenanjung Krimea, wilayah aneksasi Rusia di Ukraina pada 2014, dan di wilayah Selatan Kherson.

Pada Juli, Moskow menyalahkan Ukraina atas apa yang disebut serangan tak berperasaan dan jahat, serta berjanji bakal melakukan pembalasan.

Namun, akhirnya salah satu pejabat keamanan Ukraina mengejek bahwa Rusia telah memberikan perlindungan kuat terhadap jembatan tersebut.

Sekretaris Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov menggambarkan jembatan itu sebagai salah satu Rusia yang seharusnya tak tersentuh, namun malah bisa dieksploitasi Ukraina.

Danilov menegaskan Ukraina telah menunjukkan bahwa mereka lebih dari mampu menembus pertahanan Rusia.

Baca Juga: Trump Ngamuk Lagi Usai Dapat Dakwaan Baru Terkait Pilpres AS 2020, Serang Pemerintahan Biden

Kata-katanya datang di tengah usaha Kiev mempercepat serangan balasan yang bertujuan merebut kembali wilayah di Selatan dan timur Ukraina.

Setiap serangan yang memaksa Rusia membatasi lalu lintas yang datang melalui jembatan akan semakin memperumit tantangan logistik Moskow.

Serangan pada Juli adalah insiden besar kedua di jembatan yang ada di atas Selat Kerch dalam satu tahun terakhir.

Sebagian jembatan ditutup setelah ledakan besar pada Oktober lalu, dan kemudian dibuka kembali sepenuhnya pada Februari lalu.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : BBC


TERBARU