Kisah Pelaut Australia dan Anjingnya Hanyut di Samudera Selama Tiga Purnama, Ini Cara Dia Bertahan
Kompas dunia | 20 Juli 2023, 08:20 WIBSeorang awak kapal bertanya apakah Shaddock bisa berbicara bahasa Inggris, apakah dia baik-baik saja, dan apakah dia membawa narkoba atau senjata di kapal. Shaddock pada awalnya hanya mengulang dengan serak, "Terima kasih, terima kasih."
Tetapi dia bisa berbicara jelas, menyambut mereka untuk memeriksa kapal, dan menyerahkan pisau yang tergantung di lehernya.
Grupomar, perusahaan pemilik kapal tuna tersebut, mengatakan awak kapal memberikan makanan dan perawatan medis untuk Shaddock dan Bella.
Baca Juga: Empat Tahun Sendirian di Atas Kapal yang Kandas, Pelaut Ini Akhirnya Bisa Pulang
Shaddock mengatakan kapal María Delia menjadi "daratan" baginya dan awak kapalnya menjadi keluarganya.
Dia mengatakan pelajaran yang dia ambil dari pengalaman itu adalah perasaan "keluarga Anda adalah semua orang, dan keluarga Anda adalah seluruh alam."
Bella langsung menjadi favorit di kalangan awak kapal. Shaddock mengatakan dia bertemu dengan anjing tersebut di Meksiko, dan meskipun dia mencoba mencarikan rumah di daratan untuknya, Bella terus mengikutinya kembali ke laut. "Dia lebih berani daripada saya, itu pasti," ujarnya.
Mungkin itulah sebabnya Bella tidak diizinkan untuk turun dari kapal pada hari Selasa hingga Shaddock menjauh. Orang Australia tersebut telah memilih Genaro Rosales, seorang nelayan dari Mazatlan yang merupakan anggota awak kapal María Delia, untuk mengadopsi Bella dengan syarat dia akan menjaganya dengan baik.
Shaddock berencana untuk kembali ke Australia untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman, tetapi dia mengatakan dirinya menikmati kesendirian. Meskipun begitu, dia mengatakan mungkin perlu beberapa waktu sebelum dia kembali berlayar.
Orang-orang yang terombang-ambing di laut kadang-kadang berhasil bertahan hidup lebih lama, tetapi kecelakaan maritim seringkali tidak berakhir bahagia.
Baca Juga: Terdampar 6 Hari di Australia Tanpa Makanan dan Air, Ini Cerita Penyelamatan Nelayan Indonesia
Pada tahun 2014, seorang nelayan dari El Salvador ditemukan di atol kecil di Samudra Pasifik bernama Ebon di Kepulauan Marshall setelah terombang-ambing di laut selama 13 bulan.
Jose Salvador Alvarenga berangkat dari Meksiko untuk mencari ikan hiu selama satu hari pada Desember 2012 dan tersesat karena cuaca buruk. Dia mengatakan dirinya bertahan hidup dengan makan ikan, burung, dan kura-kura hingga kapalnya terdampar 8.850 kilometer jauhnya.
Dalam kasus lain, kapal-kapal yang rusak ditemukan tanpa ada korban selamat, atau hilang sama sekali.
Antonio Suárez, presiden Grupomar, hari Selasa mengatakan perjalanan ketika María Delia menyelamatkan Shaddock mungkin telah menjadi perjalanan terakhir kapal tersebut, karena dia tengah memodernisasi armada perusahaan dan kapal tersebut sudah berusia lebih dari 50 tahun.
Jika demikian, itu akan menjadi "perpisahan yang luar biasa, menyelamatkan nyawa manusia," kata Suárez.
Shaddock memeluk Suárez sebagai ungkapan terima kasih, dan Suárez mengundangnya untuk makan bersama merayakan keselamatan. Ketika ditanya apa yang ingin dimakannya kembali di daratan, Shaddock, sambil tersenyum dan bersemangat ketika ia masuk ke dalam mobil yang menunggu, mengatakan "sushi tuna."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press