Ada Perpecahan di Moskow, Bos Tentara Bayaran Wagner Minta Pejabat Militer Rusia Diselidiki
Kompas dunia | 1 Juni 2023, 13:57 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Perpecahan perangkat militer Rusia semakin dalam setelah tindakan yang dilakukan oleh bos kelompok Wagner, Yevgeny Prigozhin.
Ketua kelompok tentara bayaran tersebut pada Rabu (30/5/2023) mengungkapkan, dirinya telah meminta jaksa untuk menyelidiki kepemimpinan militer Rusia.
Ia membuat permintaan itu ke Komite Investigasi Rusia dan Kantor Kejaksaan.
Baca Juga: Adik Kim Jong-Un Ungkap Korea Utara akan Luncurkan Banyak Satelit Mata-Mata, Padahal Sempat Gagal
Prigozhin menuduh Kementerian Pertahanan Rusia yang membawahi militer telah melakukan kejahatan saat persiapan dan ketika melakukan operasi militer khusus.
“Hari ini saya mengirim surat ke Komite Investigasi dan Kantor Kejaksaan Federasi Rusia dengan permintaan untuk menyelidiki pejabat tinggi Kementerian Pertahanan Rusia,” ujar Prigozhin di Telegram dikutip dari CNN.
“Hal itu terkait fakta mereka melakukan kejahatan pada saat dan ketika melakukan operasi militer khusus,” lanjutnya.
Prigozhin pun mengatakan bahwa suratnya itu tak akan dipublikasikan, karena faktanya akan ditangani oleh otoritas investigasi.
Prigozhin saat ini terus-menerus mengkritik penanganan perang oleh militer Rusia di Ukraina.
Meski dekat dengan Putin, Prigozhin terus menjadikan Departemen Pertahanan Rusia sebagai “sasaran tembak”.
Awal bulan ini, ia menyalahkan Kementerian Pertahanan Rusia atas puluhan ribu korban dari tentara Wagner.
Ia menuduh hal tersebut terjadi setelah menuduh Kementerian Pertahanan Rusia tak memberikan amunisi yang cukup kepada mereka saat melakukan penyerangan ke Bakhmut.
Baca Juga: Ulah Putin di Ukraina Buat Moskow Diserang Drone, Warga Semakin Ketakutan
Bahkan, Prigozhin sempat mengancam akan menarik mundur pasukannya jika amunisi tersebut tak dikirimkan.
Pihak Kementerian Pertahanan Rusia pun akhirnya mengirimkan amunisi dan persenjataan yang membuat mereka kemudian memutuskan bertahan.
Terkait permintaan investigasi Prigozhin, Kementerian Pertahanan Rusia sendiri belum memberikan pernyataan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : CNN