Kota-Kota Eropa Mulai Menolak Israel dan Bela Palestina, Minta Kekerasan Diakhiri
Kompas dunia | 27 April 2023, 13:29 WIBKota Liege, yang berada di sebelah timur Belgia, tak memiliki hubungan formal dengan Israel atau dengan Kedutaan Besar Israel di Brussels.
Namun, langkah itu menghalangi kemungkinan hubungan di masa depan. Meski begitu, gerakan itu dipandang bersifat simbolis.
Baca Juga: Israel Salahkan Palestina atas Konflik, Rusia Gagal Paham: Bangsa Palestina Juga Butuh Negara
Kedubes Israel di Belgia dengan cepat mengecam langkah yang dilakukan Dewan Kota Liege.
“Sangat disayangkan melihat apa yang pasukan radikal lakukan, lewat kebohongan, untuk mempengaruhi Dewan Kota Liege sehingga mengambil keputusan yang begitu jauh dari kenyataan dan merugikan kepentingan ekonomi Liege, Israel, dan Palestina sendiri,” kata Dubes Israel Idit Rosenzweig-Abu.
Dua tahun lalu, Liege telah meloloskan mosi yang bertujuan mengecualikan bisnis apa pun terkait dengan negara Zionis itu dari kontrak kota.
Namun, kota ini mempertahankan hubungan dengan perusahaan seperti perusahaan asuransi Belfius atau bank BNP Paribas, yang keduanya masuk daftar hitam oleh upaya boikot global.
Pada Februari 2023, Barcelona memutus hubungan dengan Israel terkait kebijakan Israel terhadap Palestina.
Wali Kota Barcelona Ada Colau yang berhaluan kiri, menulis kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 8 Februari 2023 untuk mengabarkan tentang keputusan kotanya menangguhkan hubungan dengan Israel, hingga diakhirinya "kekerasan sistematis terhadap hak-hak asasi manusia rakyat Palestina."
"Saya telah memutuskan untuk menangguhkan sementara hubungan dengan negara Israel dan dengan institusi-institusi resmi negara tersebut, termasuk kesepakatan kota kembar dengan Dewan Kota Tel Aviv, hingga otoritas Israel menghentikan sistem kekerasan terhadap rakyat Palestina dan mematuhi secara penuh kewajibannya menurut hukum internasional dan berbagai resolusi PBB. Kita tidak boleh diam," tulis Colau, dikutip dari Al Jazeera.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : The Brussels Times, Al Jazeera