Saddam Hussein Masih Jadi Idola Publik Yordania 20 Tahun setelah Dijatuhkan Amerika Serikat
Kompas dunia | 9 April 2023, 05:15 WIBUang itu digunakan untuk "orang-orang korup dan partai yang berkuasa," tuduh Kadhemi.
Baca Juga: Kapal Pesiar Saddam Hussein Kini Jadi Tempat Minum Teh Nelayan, Sempat Jadi Simbol Kemewahan
Lembaga pengawas korupsi Transparency International menempatkan Irak sebagai salah satu dari 25 negara terkorup di dunia. Warisan kekejaman Saddam hanya sedikit memengaruhi pandangan banyak orang Yordania.
"Orang Yordania tahu Saddam Hussein adalah pemimpin Arab yang berani dan nasionalis yang mempertahankan kepentingan Arab dengan gagah berani. Kami semua mencintainya," kata Shaher Abu Sharkh, 67, yang menjual aksesori ponsel di Amman.
"Apa yang terjadi bukan jatuhnya rezim Saddam, tetapi jatuhnya Irak. Sayangnya, Irak berakhir setelah Saddam dan dihancurkan secara sistematis."
Zuhair Amleh, 70, menjual buku antik di lapangan Hashemite Plaza, Amman, "Sayangnya, Irak tidak bisa kembali seperti sediakala," katanya.
"Para penguasa Irak sekarang adalah penganut paham sektarian dan agen Iran," tambahnya. Invasi pada tahun 2003 memicu beberapa tahun kekerasan terparah dalam sejarah Irak.
Baca Juga: Raja Yordania, Presiden Mesir dan PM Irak Berkumpul di Baghdad Perkuat Hubungan
Kebanyakan milisi Syiah yang terlibat dalam kekerasan itu adalah lawan Saddam yang hidup di pengasingan, anggota partai Islam radikal, atau kelompok bersenjata yang berlindung di Iran dan bahkan berpihak pada Teheran dalam perang 1980-an.
"Alasan utama mengapa orang Yordania mencintai Saddam adalah karena mereka melihatnya sebagai pahlawan dan penyelamat yang memiliki misi untuk meningkatkan bangsa Arab dalam semua tingkat," kata Attiyeh seperti laporan France24.
Dia mengatakan Saddam adalah "satu-satunya pemimpin Arab yang mendirikan basis manufaktur militer, mulai dari peluru hingga rudal, dan mengebom entitas Zionis (Israel) dengan 39 rudal buatan Irak".
Setelah Operasi Badai Gurun yang dipimpin AS terhadap Irak dimulai pada tahun 1991, Irak mengebom Israel dengan rudal Scud.
"Jika dia masih hidup, banyak hal yang tidak akan terjadi," kata Nahas.
Dia menunjuk pada "kejahatan pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina... jatuhnya rezim Arab, perang di Suriah dan di Yaman, dan penghinaan yang saat ini dialami oleh orang Arab."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : France24