> >

Ukraina Diduga Kembali Serang Krimea, Ledakkan Suplai Rudal Kalibr Rusia

Krisis rusia ukraina | 21 Maret 2023, 19:43 WIB
Arsip. Api dan kolom asap timbul akibat ledakan yang merusak Jembatan Kerch, infrastruktur penghubung Semenanjung Krimea dengan daratan Rusia, Sabtu (8/10/2022). Militer Ukraina diduga menyerang kereta berisi suplai rudal jelajah Kalibr milik Rusia di Semenanjung Krimea, Senin (20/3/2023) malam waktu setempat. (Sumber: Associated Press)

KIEV, KOMPAS.TV - Militer Ukraina diduga menyerang kereta berisi suplai rudal jelajah Kalibr milik Rusia di Semenanjung Krimea, Senin (20/3/2023) malam waktu setempat. Otoritas Ukraina tidak secara langsung mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.

Menurut laporan Associated Press, juru bicara komando operasional Ukraina di selatan, Natalia Humeniuk mengindikasikan bahwa pasukan Ukraina mendalangi serangan di dekat Kota Dzhankoi, utara Krimea tersebut. Namun, ia enggan mengakui tanggung jawab secara langsung.

Baca Juga: Putin Terlihat Pincang saat Datangi Krimea, Kondisi Kesehatan Kembali Dipertanyakan

Humeniuk menyebut serangan itu adalah tanda bagi Rusia agar meninggalkan provinsi di tepi Laut Hitam itu. Rusia sendiri menganeksasi Krimea sejak 2014 silam, 8 tahun sebelum meluncurkan invasi berskala-penuh ke Ukraina.

"Sekarang ini, jalur bagi mereka (pasukan Rusia di Krimea) sudah bersih, mereka harusnya sudah hengkang dengan kereta," kata Humeniuk dalam siaran televisi Ukraina.

Sementara itu, dinas intelijen militer Ukraina melaporkan bahwa banyak rudal Rusia yang diangkut menggunakan kereta, dihancurkan dalam serangan. Rudal-rudal itu disebut hendak diluncurkan menggunakan kapal selam.

Meski demikian, dinas tersebut enggan mengaku bertanggung jawab atau menyebut senjata apa yang digunakan untuk serangan, sekadar menyatakan bahwa mereka akan melanjutkan "proses demiliterisasi Rusia dan menyiapkan Semenanjung Krimea milik Ukraina untuk de-okupansi."

Di lain sisi, Gubernur Krimea versi Rusia, Sergey Aksenov memberi keterangan berbeda. Representatif Kremlin itu tidak menyinggung rudal Kalibr yang dihancurkan, tetapi menyebut ada serangan ke fasilitas sipil pada Senin (20/3) malam.

Menurut Aksenov, serangan drone Ukraina menimbulkan satu korban sipil terluka, tetapi tidak menimbulkan kerusakan serius. Rusia membantah laporan versi Ukraina dan menegaskan bahwa unit yang diserang adalah fasilitas sipil, bukan kereta pengangkut senjata.

Baca Juga: Bantah Culik Anak-Anak Ukraina, Rusia: Kami Kembalikan jika Situasi Aman

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU