> >

Nigeria Berdarah, Pertempuran Bandit dan Kelompok Perlawanan Tewaskan 40 Orang Lebih

Kompas dunia | 4 Februari 2023, 11:19 WIB
Tentara Nigeria bergerak melewati sekolah menengah sains milik pemerintah di Kankara, Nigeria, Rabu (16/12/2020). Pada Kamis (2/2/2023), pertempuran antara bandit bersenjata dan kelompok perlawanan menyebabkan lebih dari 40 orang tewas di Desa Bakori, negara bagian Katsina. (Sumber: AP Photo/Sunday Alamba)

 

KATSINA, KOMPAS.TV - Insiden berdarah terjadi di Nigeria setelah pertempuran antara bandit bersenjata dan kelompok perlawanan menyebabkan lebih dari 40 orang tewas.

Insiden itu terjadi di Desa Bakori yang terletak di area pemerintahan lokal Katsina, Kamis (2/2/2023).

Juru bicara Kepolisian Katsina, Gambo Isah, pada Jumat (3/2/2023) mengungkapkan, para bandit yang merupakan kelompok penjahat bersenjata menyerang desa tersebut, kemudian kabur ke hutan.

Kelompok perlawanan lokal yang telah dimobilisasi kemudian mengejar para bandit.

Baca Juga: Dituduh Ingin Privatisasi Tesla karena Cuitannya, Elon Musk Dinyatakan Tak Bersalah

Hal itu kemudian berujung pada bentrokan mematikan dan banyaknya korban tewas.

“Operasi keamanan gabungan saat ini tengah dilakukan dengan pandangan membawa pelaku untuk dihukum,” kata Isah, dikutip dari Aljazeera.

Dua sumber keamanan mengungkapkan korban tewas pada pertempuran tersebut telah mencapai 50 orang. Jasad korban tewas ditemukan di antara ilalang.

Sedangkan yang terluka karena bentrokan tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Kankara.

Penasihat khusus keamanan Katsina, Ibrahim Ahmed, mengatakan masyarakat tidak disarankan untuk main hakim sendiri karena itu menyebabkan konsekuensi yang mematikan.

Baca Juga: Masjid di Nigeria Diserang Kelompok Pria Bersenjata, 19 Jemaah Diculik, Polisi Langsung Kejar

Katsina, negara bagian yang berada di wilayah utara Nigeria, kerap mengalami serangan bandit.

Selain serangan bandit, penculikan warga desa dan di bagian terasing jalan raya di daerah itu, nyaris selalu terjadi.

Pertempuran ini pun menjadi aksi kekerasan teranyar jelang pemilihan presiden dan anggota parlemen Nigeria.

Bagi para pemilih, minimnya keamanan telah menyebar ke seluruh negara dan menjadi kekhawatiran mereka jelang pemilu pada 25 Februari mendatang.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Aljazeera


TERBARU