Imbas Kerusuhan di Pabrik iPhone China, Foxconn Bayar Pekerja Rp22 Juta untuk Mengundurkan Diri
Kompas dunia | 25 November 2022, 17:42 WIBZHENGZHOU, KOMPAS.TV - Perusahaan pemasok iPhone di China, Foxconn menjanjikan membayar pekerja barunya sebesar 10.000 yuan atau sekitar Rp22 juta untuk mengundurkan diri.
Hal tersebut dilakukan Foxconn sebagai imbas kerusuhan di pabrik iPhone terbesar itu, sekaligus meredakan protes yang tengah terjadi.
Pemasok produk Apple tersebut mengeluarkan penawaran tersebut pada Rabu (23/11/2022), setelah terjadi kerusuhan antara pekerja dan pihak keamanan di Zhengzhou, Provinsi Henan.
Tawaran pembayaran tersebut dikirimkan lewat pesan singkat dari departemen Sumber Daya Manusia (SDM) kepada para pekerja.
Baca Juga: Demo Buruh Pabrik iPhone Terbesar di China Ricuh, Pekerja Dipukuli
Dilansir dari CNN, pada pesan itu, Foxconn meminta para pekerja segera kembali ke asrama mereka yang berada di area pabrik.
Pesan itu juga mengungkapkan janji mereka membayar 8.000 yuan (Rp17,5 juta) jika para pekerja mau keluar dari Foxconn, serta 2.000 yuan (Rp4,3 juta) setelah mereka menaiki bus untuk meninggalkan area pabrik.
Aksi protes meletus pada Selasa (22/11/2022) malam atas ketentuan paket pembayaran karyawan baru dan kekhawatiran terkait Covid-19 tentang kondisi kehidupan mereka.
Semua berubah menjadi semakin ganas pada Rabu, ketika para pekerja bentrok dengan sejumlah besar pasukan keamanan, termasuk petugas pasukan khusus.
Video yang tersebar di media sosial menunjukkan sekelompok petugas penegak hukum dengan kostum Hazmat menendangi dan memukul demonstran dengan pentungan dan gagang besi.
Beberapa pekerja terlihat merobohkan pagar, melempar botol dan penghalang ke arah petugas.
Mereka juga menghancurkan dan menjungkirbalikkan kendaraan polisi.
Pabrik Zhengzou menjadi salah satu tempat merebaknya wabah Covid-19 pada Oktober, yang memaksa dilakukannya lockdown.
Hal itu akhirnya berujung pada eksodus massal dari pekerja yang berusaha melarikan diri dari wabah.
Foxconn kemudian melakukan rekrutmen masif, yang membuat 100.000 orang melamar pekerjaan.
Berdasarkan dokumen mengenai paket gaji dari rekrutan baru, para pekerja dijanjikan bonus 3.000 yuan (Rp6,5 juta) setelah bekerja 30 hari.
Selain itu, 3.000 yuan lainnya akan dibayar setelah total 30 hari kerja.
Namun, menurut para pekerja, saat mereka sampai di pabrik, Foxconn menegaskan mereka baru akan menerima bonus pertama pada 15 Maret, dan yang kedua pada Mei.
Hal itu berarti mereka harus bekerja pada hari libur Imlek, yang akan dimuai pada Januari 2023 demi mendapatkan bonus.
Baca Juga: Teka-Teki Putri Kim Jong-Un, Sosok yang Diduga Anak Sang Penguasa Dihapus dari Video Propaganda
“Para pekerja baru harus bekerja dengan hari lebih banyak untuk mendapatkan bonus yang dijanjikan, jadi mereka merasa dibohongi,” kata seorang pekerja.
Foxconn pada Kamis (24/11/2022) kemudian meminta maaf atas hal itu dan mengatakan sepenuhnya memahami kekhawatiran rekrutan baru tentang kemungkinan perubahan dalam kebijakan subsidi.
Mereka mengkambinghitamkan kesalahan teknis yang terjadi selama proses orientasi.
Foxconn pun mengatakan mereka telah berkomunikasi dengan pekerja dan meyakinkan bahwa gaji dan bonus yang dibayarkan sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : CNN